Paradigma pendidikan seni di Indonesia
Sutiyono
Akan di bawa kemana lulusan pendidikan seni kita? Cukupkah, para peserta didik dibekali pengetahuan (kognitif) meliputi ilmu seni, budaya, alam, sosial, dan teknologi, serta praktik (psikomotorik) meliputi seni lokal 60, seni nasional 25, dan seni internasional 15 ? Seorang mahasiswa pendidikan seni dari jepang yang sedang belajar di ISI Surakarta, Kaori Okado menjelaskan bahwa anak-anak yang terlatih seni jawa, yang tadinya berperangai keras dapat berubah menjadi lembut. Melalui pembelajaran seni, rasa solidaritas juga tumbuh semakin tinggi karena mereka bisa saling menghormati sesama teman, bahkan proses pendidikan seni juga dapat membentuk manusia yang berhati sabar, tekun, dan bersosialisasi dengan orang lain sehingga kita bisa menghargai orang lain. Demikian pila, orang Barat, Walter Spies menyebutkan, bahwa menghayati seni Indonesia seperti suasana di surga. Menggali nilai-nilai pendidikan, penetuan etika, pemantapan local wisdom, dan pengembangan pendidikan karakter. Harapannya buku ini dapat menjadi bacaan yang menarik dalam rangka pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan seni.
- No. Panggil 701 SUT p
- Edisi
- Pengarang Sutiyono
- Penerbit Yogyakarta UNY Press 2012
