Pengaruh sistem kompensasi dan pelatihan terhadap kinerja pegawai di dinas pariwisata provinsi DKI Jakarta
Sherly Yuliana.
ABSTRAK Sherly Yuliana. Pengaruh Sistem Kompensasi dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta (dibimbing oleh Ir. Yahya Rahmana Hidayat, Ph. D) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sistem kompensasi dan pelatihan terhadap kinerja pegawai di Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Software Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) yang diperoleh melalui pendekatan uji statistik dinyatakan bahwa nilai r (korelasi) dari variabel independen sistem kompensasi dan pelatihan mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadap kinerja pegawai. Sedangkan hasil uji R square ( Koefisien Determinasi ) menunjukkan bahwa 94,8% variasi dari variabel kinerja pegawai di Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen sistem kompensasi dan pelatihan. Sedangkan 5,2% hanya dapat dijelaskan oleh faktor lain seperti faktor gaya kepemimpinan, penyediaan sarana dan prasarana kerja, perwujudan komunikasi antar anggota organisasi dan lain sebagainya. Dari hasil uji t menunjukkan secara individu koefisien regresi sistem kompensasi dan pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Begitu pula dari hasil uji ANOVA, diperoleh bahwa secara bersama-sama koefisien regresi sistem kompensasi dan pelatihan juga mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai adalah sistem kompensasi. Dari hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 0,240 + 0,809X1 + 0,253X2, dimana X1 = Sistem Kompensasi dan X2 = Pelatihan. Artinya konstanta sebesar 0,240 menyatakan bahwa faktor-faktor selain variabel X1 dan X2 yang mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,240. Koefisien regresi X1 sebesar 0,809 menyatakan bahwa apabila variabel X1 bertambah satu satuan akan menambah pengaruh kinerja pegawai sebesar 0,809 dengan anggapan variabel pelatihan adalah konstan. Begitu pula dengan koefisien regresi X2 sebesar 0,253 adalah bahwa apabila variabel X2 bertambah satu satuan akan menambah kinerja pegawai sebesar koefisien signifikansinya. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja pegawai. Untuk itu, perlu adanya perhatian terhadap sistem kompensasi yang berlaku dalam organisasi. Disamping itu, perlu juga dilakukan pengembangan pegawai
- No. Panggil 743 YUL p
- Edisi
- Pengarang Sherly Yuliana.
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2008