Hubungan konsumsi energi, protein dan serat terhadap status gizi usia lanjut di sasana tresna werdha budhi mulya, Jelambar Jakarta Selatan
Ninuk Nilsapir R.
Saat ini angka harapan hidup di Indonesia yaitu 67 tahun untuk laki-laki dan 71 tahun untuk perempuan. Status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dapat dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Sunita Almatsier,2001).kekurangan gizi pada lansia merupakan keadaan yang disebabkan oleh ketidak tahuan, gangguan fisik, dan gangguan mengunyah (Darmojo,2000). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi energi, protein dan serat terhadap status gizi lansia. Desain penelitian ini bersifat cross sectional dengan sampel adalah penghuni Panti Jompo Tresna Werdha, Jelambar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probabiliti sampling dan didapat sebanyak 36 orang. Asupan energi, protein dan serat diukur dengan food recall 3x24 jam; status gizi diukur berdasarkan indeks masa tubuh (IMT). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata asupan energi 1577 Kkal (± 275) atau < 80% AKG; asupan protein 45,4 g (± 8,43) atau < 80% AKG; asupan serat 24,5 g/hari (± 1,25) atau (68% anjuran). Ada hubungan yang signifikan antara asupan energi, protein dan serat dan status gizi pada lansia (p < 0,05). Asupan protein dan serat masih dibawah anjuran, perlu didorong untuk meningkatkan konsumsi makanan yang mangandung protein dan serat yang relatif tinggi.
- No. Panggil 613.3 NIL h
- Edisi
- Pengarang Ninuk Nilsapir R.
- Penerbit Jakarta : Indonusa Esa Unggul 2008