Tinjauan Pemanfaatan Indeks Penyakit Untuk Mengetahui Angka Sectio Caesarea Sebagai Paparan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Atma Jaya Periode Oktober 2007 - Desember 2007
Septi Wahyuni
Latar belakang dari masalah ini yang penulis ambil adalah pemanfaatan indeks penyakit yang hanya digunakan untuk laporan penyakit terbanyak dan laporan RL2a, RL2b, RL2a1, RL 2b1. Di RS Atma Jaya angka sectio caesarea yang cukup tinggi. Maka penulis berkeinginan untuk melaksanakan penelitian tentang pemanfaatan indeks penyakit untuk mengetahui angka sectio caesarea di Rumah Sakit Atma Jaya. Tujuan umum dari penelitian yang penulis lakukan adalah memperoleh informasi tentang pemanfaatan indeks penyakit di Rumah Sakit Atma Jaya. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengidentifikasi pengembangan indeks penyakit di RS Atma Jaya, mengidentifikasi laporan yang dihasilkan oleh indeks penyakit yang terkait dengan laju sectio caesarea, menghitung rate sectio caesarea, mengidentifikasi faktor � faktor yang menyebabkan tindakan section caesarea. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yakni suatu rancangan penelitian dengan melihat langsung kenyataan yang terjadi di lapangan untuk memperoleh gambaran tentang suatu hal yang objektif, dalam hal ini adalah peninjauan pemanfaatan indeks penyakit untuk mengetahui angka sectio caesarea di RS Atma Jaya. Penelitian ini mencakup kartu indeks penyakit dan berkas rekam medis rawat inap pasien dengan diagnosa sectio caesarea. Format indeks penyakit di RS Atma Jaya masih dalam bentuk kartu katalok standar dan belum dikembangkan dalam bentuk kartu indeks penyakit yang lengkap untuk dapat memberikan informasi dan memenuhi kebutuhan setiap instansi yang terkait. Pemanfaatan indeks penyakit di RS Atma Jaya hanya untuk laporan 10 penyakit terbanyak dan laporan RL dan belum bisa menghasilkan angka sectio caesarea. Angka rate sectio caesarea didapat bukan dari indeks penyakit, tetapi di dapat dari laporan ruang bersalin yaitu bulan oktober 2007 mencapai 38 %, November 2007 mencapai 39 % dan Desember 2007 mencapai 33 %. Faktor � faktor yang menyebabkan tindakan sectio caesarea secara umum di RS Atma Jaya adalah CPD ( Cephalo Pervic Dispropotion ), gawat janin, dan faktor lainnya sesuai indikasi ibu dan indikasi janin. Dapat disimpulkan bahwa di RS Atma Jaya format indeks penyakit masih standar dan belum dikembangkan dalam bentuk kartu indeks penyakit yang lengkap, pemanfaatan indeks penyakit untuk memenuhi kebutuhan lain belum dilakukan sehingga tidak bisa mengetahui, menghasilkan atau menghitung angka sectio caesarea dari indeks penyakit. Dan faktor yang menyebabkan tindakan sectio caesarea secara umum adalah gawat janin, CPD ( Cephalo Pelvic Dispropotion ), dan faktor � faktor dari indikasi ibu dan janin. Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis memberi saran untuk mencapai misi RS sebagai RS pendidikan, seharusnya unit rekam medis melaksanakan dan mengembangkan indeks penyakit yang bermutu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, supaya unit rekam medis bisa dijadikan pusat informasi data yang dapat memenuhi semua kebutuhan institusi terkait, bisa menunjang edukasi riset dan manajemen secara menyeluruh, terutama kesehatan ibu dan janin.
- No. Panggil 610 WAH t
- Edisi
- Pengarang Septi Wahyuni
- Penerbit Jakarta : Indonusa Esa Unggul 2008