Hubungan pola konsumsi makanan bernatrium terhadap kadar tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Wahyu Eko Putro
E. Susalit mengatakan bahwa hipertensi dipengaruhi oleh faktor resiko seperti faktor endogen serta faktor eksogen. Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap, misalnya monosodium glutamat dapat menaikkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan bernatrium terhadap penderita hipertensi dan menguji hubungan antara asupan natrium dengan kadar tekanan darah sistolik dan diastolik serta memprediksi kenaikan kadar tekanan darah apabila asupan natrium bertambah sebanyak 1 mg. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 75 orang, laki-laki dan perempuan yang menderita hipertensi serta telah diperiksa kadar tekanan darahnya. Data karakteristik responden dikumpulkan melalui formulir data responden, data asupan natrium dicatat dengan menggunakan formulir recall 1x24 jam dan frekuensi pola konsumsi natrium. Hasil penelitian menunjukkan dari 75 sampel didapat 51 orang berjenis kelamin perempuan dan 24 orang berjenis kelamin laki-laki serta mayoritas berumur 85 tahun ke atas. Rata-rata sistolik laki-laki 160.8 mmHg (+ 14.7), sistolik perempuan 159.0 mmHg (+ 13.0), diastolik laki-laki 96.9 mmHg (+ 7.0) dan diastolik perempuan 94.1 mmHg (+ 5.3) serta rata-rata konsumsi natrium 2875.7 mg (+ 1177.6). Ada hubungan antara kadar tekanan darah sistolik laki-laki dan konsumsi natrium dengan nilai r : 0.500 (P<0.05), antara kadar tekanan darah diastolik laki-laki dan konsumsi natrium dengan besar nilai r : 0.684 (P<0.05). Dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa ada hubungan antara kadar tekanan darah sistolik, diastolik pada laki-laki dan konsumsi natrium. Membatasi asupan Na akan membantu mencegah kenaikan tekanan darah sistolik dan kenaikan tekanan darah diastolik.
- No. Panggil 613.3 EKO h
- Edisi
- Pengarang Wahyu Eko Putro
- Penerbit Jakarta : Indonusa Esa Unggul 2008