Hubungan antara zat besi dan vitamin A dan kejadian transfusi darah pada pasien gagal ginjal dengan terapi hemodialisa di Yayasan ginjal diatrans Indonesia (YGDI)
Yulistiawati
Ginjal merupakan organ yang berperan dalam mengatur volume dan komposisi cairan tubuh. Salah satu fungsi utama sebagai ekskresi, yaitu mengeluarkan hasil sisa � sisa metabolisme protein melalui urin yaitu urea, kreatinin, pengendali tekanan darah, pengaturan sel darah merah, melalui peranan hormon eritropoetin. Zat besi dan Vitamin A merupakan mineral yang saling berinteraksi, dimana akan mempengaruhi kadar Hb dan kejadian transfusi darah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara zat besi dan vitamin A dengan kejadian transfusi darah pada pasien gagal ginjal dengan terapi hemodialisa di Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI). Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Populasi adalah pasien ginjal dengan terapi hemodialisa di Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI) dan sampelnya sebanyak 79 responden. Uji ANOVA digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Sebagian besar responden adalah laki�laki yaitu 64.6%; dan berusia antara 20 � 45 tahun. Rata-rata asupan Fe yang tidak transfusi adalah 196,3mg (+321,8); jarang transfusi 134,8mg (+78,3); sering transfusi sebanyak 150,3mg (+150,3). Rata-rata asupan Vitamin A yang tidak transfusi sebesar 46,6mg (+60); jarang transfusi 28,5mg (+20,4); sering transfusi sebanyak 42,6mg (+37,8). Hasil uji Anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara besaran asupan zat besi dan vitamin A dan kejadian transfusi darah pada pasien gagal ginjal dengan terapi hemodialisa.
- No. Panggil 612 YUL h
- Edisi
- Pengarang Yulistiawati
- Penerbit Jakarta 2008