Analisa Kebutuhan Tenaga Distribusi Rawat Jalan di Unit Rekam Medis di RSUD Cengkareng
Devi Oktavira Praptiningrum
Rumah Sakit mempunyai tanggung jawab terhadap mutu pelayanan diantaranya adalah rekuitmen terhadap sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan jumlah yang cukup untuk memenuhi criteria pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Berdasarkan PP no.32 tahun 1996, jenis tenaga kesehatan diantaranya terdiri dari tenaga keteknisan medis yang dalam uraiannya adalah tenaga rekam medis. Salah satu kegiatan pelayanan rekam medis adalah kegiatan pendistribusi berkas rekam medis ke poliklinik. Agar berkas rekam medis sampai ke poliklinik dengan cepat dan tepat waktu untuk itu dibutuhkan jumlah tenaga distribusi yang sesuai dengan beban kerja yang ada agar tidak terjadi keterlambatan pengantaran berkas rekam medis ke poliklinik. Di RSUD Cengkareng dengan jumlah petugas distribusi 3 orang dan jumlah beban kerja yang ada sehingga memperoleh rasio 1 : 109, yang dapat mengakibatkan keterlambatan berkas rekam medis tiba di poliklinik. Serta dengan jumlah petugas yang ada membuat pembagian jam shift kerja mereka tidak menentu. Tujuan penulis mengambil judul tersebut adalah ingin mengetahui beban kerja petugas distribusi dan mengetahui jumlah kebutuhan tenaga distribusi rekam medis rawat jalan di unit rekam medis. Metode yang di pakai penulis adalah menggunakan cara observasi yang melihat dan mencatat aktifitas petugas dengan menggunakan time motion study. Dari hasil penelitian mengenai analisa kebutuhan tenaga distribusi rawat jalan di unit rekam medis di RSUD Cengkareng yang dilaksanakan pada tanggal 20 � 22 Agustus 2008, hasilnya adalah beban kerja dilantai I adalah 396,8 detik/berkas, sedangkan dilantai II adalah 500 detik/berkas. Dan jumlah kekurangan kebutuhan tenaga distribusi rawat jalan sebanyak 3 orang jadi jumlah seluruh petugas distribusi berkas rekam medis rawat jalan adalah 6 orang yang nantinya dibagi 3 orang untuk lantai I dan 3 orang untuk lantai II. Penulis memberikan masukkan dan saran kepada RSUD Cengkareng bahwa diharapkan jumlah tenaga distribusi berkas rekam medis ditambahkan sebanyak 3 orang dan disesuaikan dengan beban kerja yang ada sehingga tidak terjadi keterlambatan berkas rekam medis sampai ke poliklinik. Untuk di unit rekam medis sebaiknya jam shift kerja petugas distribusi dibagi menjadi 2 shift, yaitu shift pagi dan shif sore. Kepustakaan : 7 ( tahun 1990 � tahun 2003 )
- No. Panggil 610 OKT a
- Edisi
- Pengarang Devi Oktavira Praptiningrum
- Penerbit Jakarta : Indonusa Esa Unggul 2008