Hubungan pemberian konsultasi gizi terhadap kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di Rumah Sakit Pelni
Mutiah
Peningkatan kadar glukosa dan timbulnya gejala-gejala khas merupakan indikasi yang dijadikan acuan seseorang terkena Diabetes Melitus (DM). Salah satu pengobatan DM tipe II adalah perencanaan makanan(diet) melalui konsultasi gizi untuk mengontrol glukosa darah. Pentingnya diet diperoleh melalui kegiatan konseling dan komunikasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan berupa penjelasan mengenai aturan makan bagi penderita DM dimana terdapat didalamnya standar diet DM meliputi jumlah kebutuhan makanan sesuai kebutuhan kalori dalam bentuk penukar makanan. Tujuan penelitian adalah mempelajari peran pemberian konsultasi gizi terhadap kadar gula darah penderita DM tipe II. Jenis Penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan eksperimen semu. Populasi adalah pasien rawat jalan yang berkunjung ke poli endokrin dan sebanyak 40 responden sebagai sampel. Uji t digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Responden terdiri 62,5% perempuan, 52,5% berumur < 60 tahun, 37 % tergolong Obesitas I. Rata-rata kadar gula darah puasa sebelum konsultasi gizi adalah 148,5(+49,5) dan sesudah konsultasi gizi 136,9(+34,5); postprandial sebelum konsultasi gizi 218,4(+70,7) dan sesudah konsultasi gizi 181,2 (+34,3). Hasil uji statistik menunjukan perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah puasa sebelum dan sesudah konsultasi gizi (p<0,05); juga kadar gula darah postprandial (p<0,05). Dengan demikian pemberian konsultasi gizi menurunkan kadar gula darah dan kepatuhan berdiet turut berperan terhadap perubahan tersebut.
- No. Panggil 613.3 MUT h
- Edisi
- Pengarang Mutiah
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2008