Hubungan Konsumsi Serat Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pralansia di Posbindu Puskesmas Bojong Rawalumbu Kota Bekasi Tahun 2008
Sri Purwanti
Meningkatnya angka harapan hidup mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia. Lanjut usia merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga, pembinaan lanjut usia memerlukan perhatian khusus sesuai dengan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan konsumsi serat terhadap kadar gula darah pada pralansia. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2008 di empat Pos Bimbingan Terpadu di Pusat Kesehatan Masyarakat Bojong Rawalumbu Kota Bekasi dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 pralansia, laki-laki dan perempuan, berumur 45-59 tahun, berbagai tingkat pendidikan, bekerja dan tidak bekerja, dari beragam suku. Data identitas sampel, konsumsi makan selama dua hari, kadar gula darah puasa dan pengetahuan gizi dan kadar gula darah dikumpulkan dengan wawancara. Data konsumsi serat diperoleh melalui food recall 24 jam selama dua hari. Rata-rata konsumsi serat 16,1 g/hari (� 8,7). Konsumsi serat kurang pada pralansia (84,5%) dengan rata-rata 13,2 g/hari. Rata-rata kadar gula darah 126,3 mg% (� 35,6) Proporsi kadar gula darah hiperglikemia lebih besar pada kelompok konsumsi serat kurang (64,6%) dibanding konsumsi serat baik (60,0%). Hasil uji Chi Square dan uji korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi serat terhadap kadar gula darah (p > 0,05).
- No. Panggil 612 PUR h
- Edisi
- Pengarang Sri Purwanti
- Penerbit Jakarta : Indonusa Esa Unggul 2009