Gambaran coping stres terhadap kematian suami
Karno
ABSTRAKSI Karno. 2008. Gambaran coping stress terhadap kematian suami. (Dibimbing oleh Sulis Mariyanti., Dra. Psi dan Wildan Pramudya., Ssos.) Kehilangan pasangan adalah salah satu pristiwa paling menyedihkan dalam hidup seseorang. Menjadi orangtua tunggal setelah kematian pasangan bagi wanita berarti mengalami perubahan dalam kehidupan, dimana perubahan tersebut menimbulkan berbagai masalah, antara lain wanita yang pada mulanya hanya berperan sebagai ibu, kini harus berperan ganda. Dari segi ekonomi, persoalan muncul biasanya berkaitan dengan bagaimana menopang kehidupan ekonomi keluarga yang sering kali lebih banyak mengandalkan pemasukan keuangan dari suami. Dari segi sosial, persoalan muncul adalah banyaknya pandangan negatif dari masyarakat terhadap janda. Pesoalan-persoalan di atas merupakan stressor tersendiri bagi orangtua tunggal wanita yang harus menjalaninya. Hal ini dikarenakan perubahan yang dialami menimbulkan berbagai kesulitan yang dapat menjadi suatu gangguan. Lazarus & Cohen (2006), menyatakan adanya perubahan dalam kehidupan merupakan salah satu stressor atau keadaan yang dapat menimbulkan stress pada diri seseorang. Timbulnya stress sebagai akibat dari kematian suami memerlukan usaha penyesuaian diri atau coping. Pemilihan pola coping yang akan digunakan atau ditampilkan orangtua single parent tergantung pada situasi stres yang dihayatinya atau dirasakannya. (Fulkman dan Lazarus dalam Sugiarti, 2000). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah melihat Gambaran Coping Stress terhadap kematian suami. Subyek penelitian ini adalah adalah wanita berusia diantara 18-46 tahun, usia kematian suami tidak lebih dari 4 tahun, memiliki anak dari hasil perkawinan mereka. Subyek dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dengan wawancara terstruktur dan mendalam (in-depth interview) dan observasi. Dari hasil wawancara tersebut diolah dalam bentuk verbatim, koding kategori dan dilakukan interpretasi pada keempat subyek penelitian. Dari hasil pengolahan data diperoleh gambaran bahwa secara garis besar tidak semua subyek dalam penelitian ini mengalami sumber-sumber stres yang sama. Baik secara ekonomi, psikologis, maupun sosial dalam menjalankan peranannya sebagai orangtua tunggal wanita. dari keempat subjek tiga diantaranya merasakan masalah ekonomi sebagai beban yang paling berat dihadapi (subjek II, III, IV). Satu diantaranya merasakan masalah psikologis sebagai beban yang paling berat dihadapi (subjek I). Dari data yang dikumpulkan menunjukan bahwa rata-rata subjek yang memilih emotion-focused coping untuk mengatasi stres yang dihadapinya, sehingga beban stres yang memberatkan subjek tidak dapat diatasi oleh para subjek.
- No. Panggil 150.2 KAR g
- Edisi
- Pengarang Karno
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2009