Hubungan pola makan dengan ulkus peptikum pada lansia di poli endoskopi RS Pelni Jakarta bulan Februari 2009
Sularmi
ABSTRAK Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan fisik, psikologis dan sosial. Jumlah lansia setiap tahunnya mengalami peningkatan, Bertambahnya jumlah lansia dari tahun ke tahun dapat disebabkan oleh adanya kemajuan dibidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi masyarakan dan semakin meningatnya pengetahuan masyarakat di Indonesia. Setiap lansia mengalami perubahan kondisi fisik diantaranya adalah perubahan pada saluran cerna. Kondisi fungsi saluran cerna yang menurun ditambah lagi dengan pola makan lansia yang tidak sehat akan memicu terjadinya ulkus peptikum.Ulkus peptikum pada lansia sering tidak menimbulkan gejala, dan diketahui setelah terjadi komplikasi perdarahan. Kewaspadaan dari keluarga terdekat dan petugas kesehatan akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada kasus tersebut. Metode penelitian adalah desain korelasional yang mana ditujukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan ulkus peptikum pada lansia dan jumlah sampel sebanyak 27 responden. Pola makan sendiri adalah suka makan pedas, suka makan asam, suka minum kopi, suka mimun soda, suka minum alkohol, suka merokok dan suka makan terlambat, diukur dengn minggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan chi Square. Hasil menunjukkan tidak signifikannya hubungan pola makan dengan ulkus peptikum pada lansia di poli Endoskopi RS Pelni Jakarta, kecuali pada suka makan pedas menunjukkan ada hubungan yang signifikan dan keluhan ulkus peptikum pada lansia rata-rata rendah.
- No. Panggil 610.61 SUL h
- Edisi
- Pengarang Sularmi
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2009