TINJAUAN KELENGKAPAN FORMULIR SEBAGAI PENUNJANG SISTEM INA-DRG CASE-MIX DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN
DAMAYANTI
DAMAYANTI, �Tinjauan Kelengkapan Formulir sebagai Penunjang Sistem INA-DRG Case-Mix di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan�, Laporan Studi Kasus, Jakarta Universitas INDONUSA Esa Unggul, Program D-III Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2008, 57 hal, 14 tabel, 8 lampiran. Ketiadaan standar biaya pelayanan kesehatan merupakan satu masalah yang dihadapi konsumen jasa pelayanan kesehatan, terutama masyarakat miskin. Depkes RI mengeluarkan solusi untuk menanggulangi masalah tersebut yang dikenal dengan nama Indonesia Diagnosis Related Group (INA-DRG). Case-Mix merupakan suatu format klasifikasi yang berisikan kombinasi beberapa jenis penyakit dan tindakan pelayanan disuatu rumah sakit dengan pembiayaan yang berkaitan dengan mutu dan efektivitas pelayanan. Data yang lengkap dapat menunjang sistem Case-Mix berjalan dengan baik. Tujuan umum untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan sistem INADRG Case-Mix di RSUP Persahabatan. Adapun tujuan khusus adalah untuk mengetahui perangkat keras dan lunak yang mendukung sistem INA-DRG Case-Mix, untuk mengetahui kelengkapan data sistem Case-Mix, untuk mengidentifikasi kelengkapan data dalam sistem INA-DRG Case-Mix. Adapun metode yang digunakan yaitu metode deskriptif yaitu memaparkan hasil penelitian dan memberikan gambaran suatu kejadian lalu melihat faktor-faktor yang mempengaruhi dan juga membandingkan teori yang ada kemudian disimpulkan. Untuk menggambarkan hasil dari penelitian ini, penulis menggambarkan dengan membuat flow chart dan narasi yang menjelaskan hasil dari penelitian dan menganalisa data hasil penelitian. Hasil penelitian sebagai berikut : kelengkapan data menurut identitas, tanggal masuk RS, tanggal keluar RS, umur pasien, jenis kelamin, status keluar RS, diagnisa utama, diisi lengkap dengan persentase 100 % sedangkan variabel yang lainnya seperti lama hari rawatan (LOS), tanggal lahir pasien, umur masuk RS (Hari), umur keluar RS (Hari) ada yang tidak diisi lengkap dengan persentase antara 20 % - 100 %. Untuk variabel diagnosa sekunder dan tindakan/prosedur tidak diisi lengkap karena pada pasien tidak ditemukan diagnosa sekunder atau dilakukan tindakan/prosedur. Berat badan baru lahir tidak lengkap karena sampel yang diambil adalah pasien dewasa. Berdasarkan pembahasan didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengumpulan data Case-Mix hanya variabel identitas pasien, tanggal masuk RS, tanggal keluar RS, jenis kelamin pasien, status pasien keluar RS, diagnosis utama yang diisi lengkap karena data tersebut diperlukan untuk entry data di komputer. Sedangkan variabel lama hari rawatan (LOS), tanggal lahir pasien, umur masuk RS (Tahun), umur masuk RS (Hari), umur keluar RS (Hari), berat badan baru lahir, diagnosa sekunder, tindakan/prosedur tidak diisi dengan lengkap oleh perawat ruangan/poliklinik karena pengisian data tersebut tidak memiliki korelasi kuat terhadap entry data, sehingga perawat tidak perlu melakukan pengisian ulang dalam formulir. Saran Case-Mix bisa diminimalkan untuk data-data yang penting saja sehingga tidak membuang-buang waktu untuk pengisian formulir Case-Mix. Kepustakaan : 3 buah (1993 � 2005)
- No. Panggil 610 DAM t
- Edisi
- Pengarang DAMAYANTI
- Penerbit JAKARTA 2009