Makna hidup perempuan penderita kanker payudara
INTAN NUGRAENI
INTAN NUGRAENI. 2009. MAKNA HIDUP PEREMPUAN PENDERITA KANKER PAYUDARA. (Pembimbing I Mestika Dewi dan pembimbing II Mulyo Wiharto; Fakultas Psikologi UIEU) Penderita kanker payudara di Indonesia terdapat 8328 kasus. Rentang usia pasien antara 27 sampai 81 tahun. Penderitaan yang dialami penderita kanker payudara tidak hanya penderitaan fisik tetapi juga psikologis. Penderitaan fisik yang dialami oleh penderita kanker payudara dapat menyebabkan adanya penghayatan tanpa makna dalam diri mereka, karena merasa tidak sempurna lagi dan kehilangan kepercayaan diri yang disebabkan oleh akibat dari pengobatan yang dijalani. Karena pengobatan yang dijalani tidak hanya membunuh sel kanker tetapi juga membunuh sel-sel yang masih aktif dan berpengaruh juga terhadap penampilan fisik. Penghayatan tanpa makna yang dirasakan oleh penderita tidak hanya dikarenakan oleh pengaruh dari pengobatan yang dijalani, tetapi juga saat penderita menerima vonis dari dokter. Keadaan itu membawa penderita mengalami penghayatan tanpa makna sebanyak dua kali sehingga dalam menjalankan proses penemuan makna sebanyak dua kali yaitu sebelum menjalani pengobatan dan setelah menjalani pengobatan. Keadaan penghayatan tanpa makna yang dirasakan membawa penderita untuk membuat hidupnya menjadi bermakna. Dalam memperoleh makna hidup berdasarkan tiga sumber nilai makna hidup yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan,dan nilai sikap serta dengan menjalankan lima teknik dalam memenuhi kehidupan bermakna. Menurut Frankl pada dasarnya hidup itu memiliki makna atau arti dalam setiap situasi bahkan dalam penderitaan dan kepedihan sekalipun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah makna hidup perempuan penderita kanker payudara, apakah tujuan hidup perempuan penderita kanker payudara, bagaimana perubahan hidup yang penderita rasakan setelah menemukan makna hidup serta bagaimana dalam menjalani kehidupan sehari-hari setelah menemukan makna hidup. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini adalah Snowball. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa adanya perbedaan proses makna hidup antara sebelum menjalani pengobatan dan setelah menjalani pengobatan. Pada proses sebelum menjalani pengobatan, ketiga subjek termasuk dalam kelompok belum menemukan makna hidup, tetapi setelah menjalani pengobatan ketiga subjek dikatakan termasuk dalam kelompok sudah menemukan makna hidup. Makna hidup bagi dua subjek adalah keluarga sedangkan bagi satu subjek, makna hidupnya adalah pada pekerjaan. Tujuan hidup bagi dua subjek adalah membahagiakan keluarga dan bagi satu subjek tujuan hidupnya adalah menggapai cita-cita dan membina keluarga. Perubahan hidup yang dirasakan ketiga subjek adalah menjadi lebih dekat hubungannya dengan Tuhan dan sesama manusia, serta dalam menjalani kehidupan sehari-hari menjadi lebih sabar, tenang, dan rajin dalam beribadah.
- No. Panggil 150 NUG m
- Edisi
- Pengarang INTAN NUGRAENI
- Penerbit jakarta 2009