TINJAUAN PEMANFAATAN HASIL SURVEILANS AKTIF KASUS DBD RAWAT INAP UNTUK PERENCANAAN (OBAT-OBATAN, SARANA DAN TENAGA KESEHATAN) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN
YULIANTY SIMANJUNTAK
YULIANTY SIMANJUNTAK, Tinjauan Pemanfaatan Hasil Surveilans Aktif Kasus DBD Rawat Inap Untuk Perencanaan (Obat-obatan, Sarana dan Tenaga Kesehatan) di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan tahun 2009, Karya Tulis Ilmiah, Jakarta : Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas INDONUSA Esa Unggul (UIEU), 2009. 53 halaman, 6 tabel dan 8 lampiran. Perencanaan adalah proses membandingkan, menilai, memilih alternatif yang baik dari kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Perencanaan juga merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan setiap organisasi apa pun tujuan dan sasarannya. Penyusunan yang baik dapat menghindarkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya duplikasi, bentrokan atau pun penghamburan dari setiap program unit di rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan dalam perencanaan sudah menggunakan data hasil Surveilans Aktif. Karya tulis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemanfaatan data Hasil Surveilans Aktif kasus DBD rawat inap untuk perencanaan (Obat-obatan, Sarana dan Tenaga Kesehatan) di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Dimana metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Pengamatan dilakukan pada faktor-faktor yang menunjang pelaksanaan pembuatan Laporan Surveilans Aktif kasus DBD rawat inap untuk perencanaan, faktor tersebut yaitu : rekam medis, hasil surveilans aktif kasus DBD rawat inap tahun 2005-2008, SDM (informasi, rekam medis dan program), kebijakan/prosedur, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penyajian, alur informasi dan hasil surveilans aktif kasus DBD rawat inap digunakan untuk perencanaan di RSUD Tarakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Unit Perencanaan RSUD Tarakan belum sepenuhnya memanfaatkan laporan Surveilans Aktif kasus DBD rawat inap. Data ini belum digunakan sebagai pengambilan keputusan. Akan tetapi, data ini digunakan sebagai bahan pembanding di Unit Perencanaan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, penulis menyarankan untuk tahun yang akan datang agar Unit Perencanaan RSUD Tarakan dapat memanfaatkan laporan Surveilans Aktif sebagai pembuatan perencanaan obat-obatan, sarana yang digunakan, tenaga kesehatan yang dibutuhkan, pengambilan keputusan dalam program-program yang akan direncanakan ke depan, memperhatikan sisa stok obat dan prosedur/kebijakan segera dibuat dan disahkan. Kepustakaan : 12 buah (tahun 1975 - 2008)
- No. Panggil 617 SIM t
- Edisi
- Pengarang YULIANTY SIMANJUNTAK
- Penerbit JAKARAT 2009