Makna hidup mantan TKW-PRT korban kekerasan fisik di Arab Saudi
Konita
ABSTRAK KONITA. 2009. Makna Hidup Mantan TKW-PRT Korban Kekerasan Fisik oleh Majikan di Arab Saudi. (Pembimbing 1, Mestika Dewi dan Pembimbing II, Mulyo Wiharto ; Fakultas Psikologi UIEU). Lapangan pekerjaan yang terbatas di Indonesia, membuat WNI mencari alternatif lain dengan menjadi TKW. Arab Saudi merupakan negara yang paling banyak menerima TKW-PRT (Pembantu Rumah Tangga). Pekerjaan sebagai Pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan yang sangat rentan mengalami kekerasan, karena pekerjaan tersebut berada di ruang privasi dan tidak selalu diketahui oleh publik. Kekerasan yang paling sering terjadi terhadap TKW sektor pembantu rumah tangga di Arab Saudi adalah kekerasan fisik. TKW yang menjadi korban kekerasan akan merasakan bahwa hidupnya penuh dengan perasaan-perasaan negatif, seperti penuh dengan keputusaan, perasaan gagal dalam menjalani hidup, mempertanyakan kelahirannya sendiri di dunia serta reaksi-reaksi psikologis lainnya yang membuat seseorang merubah pandangannya dalam melihat dunia. Hal-hal tersebut dapat diatasi jika seseorang dapat menemukan makna hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kekerasan terhadap TKW, untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukannya untuk keluar dari penderitaannya, untuk mengetahui bagaimana korban kekerasan memandang hidupnya pasca kekerasan, apakah mantan TKW-PRT mampu menemukan hikmah dibalik kekerasan yang merupakan salah satu sumber menemukan makna hidup serta untuk mengetahui Apa Makna Hidup Mantan TKWPRT Korban Kekerasan Fisik di Arab Saudi. Metode yang digunakan dalam penetian ini ada metode Kualitatif dengan teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah tiga atau sampai mencapai titik jenuh dimana subjek penelitian telah mampu menemukan nilai sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek dapat mengatasi perasaanperasaan negatif pasca kekerasan dan dapat menemukan makna hidup melalui nilai penghayatan dan nilai sikap. Ketiga subjek merasakan bahwa hidupnya belum berakhir dan masih memiliki tujuan serta sesuatu yang bermakna dalam hidupnya, yaitu membahagiakan keluarganya serta mencari pekerjaan baru. Selain itu, ketiga subjek juga merasakan bahwa hidupnya bermakna dengan mengabdikan dirinya dengan Tuhan. Dalam menemukan makna hidup, ketiga subjek tidak terlepas dari dukungan sosial yaitu dukungan dari teman-temannya yang juga adalah mantan TKW korban kekerasan. Walaupun ketiga subjek mendapatkan dukungan sosial, namun keinginan kuat dari diri sendiri adalah
- No. Panggil 150.2 KON m
- Edisi
- Pengarang Konita
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2009