Gambaran stress kerja pegawai unit pelaksanaan teknis gudang farmasi dinas kesehatan kabupaten Tangerang
Dyah Arum Dwijayanti
ABSTRAKSI DYAH ARUM DWIJAYANTI.2009.Gambaran Stres Kerja Pegawai Unit Pelaksana Teknis Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2009 (Dibimbing oleh Dra.Sulis Mariyanti,Psi dan Mulyo Wiharto,M.M,MHA) Kompleksitas tuntutan kerja antara lain adanya over load tugas serta kondisi lingkungan dan iklim organisasi yang dihadapi oleh pegawai UPT Gudang Farmasi, besar kemungkinan menjadi stressor bagi pegawai dan dapat memunculkan berbagai gejala stress pada pegawai. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dilanjutkan dengan penelitian kualitatif untuk mengetahui lebih dalam tentang penelitian ini. Data yang dihasilkan dan diolah bersifat angka dan deskriptif. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan perhitungan dalam bentuk tabel dan grafik. Sedangkan penilitian kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data berupa hasil wawancara dan obserfasi. Subjek penelitian yang berjumlah 13 orang pegawai. Tujuan penelitian ini yaitu, mengetahui gambaran stress kerja pegawai Unit Pelaksanaan Teknis Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Selain itu ingin mengetahui gejala stres dan stressor kerja apa saja yang berpotensi besar mengakibatkan stres kerja pada pegawai. Hasil penelitian ini adalah dari sumber stres di dalam pekerjaan serta faktor dominan didalamnya, yang paling dominan adalah struktur dan iklim organisasi yang berkaitan dengan pelatihan untuk pegawai di tempat kerja belum maksimal, Dari sumber stres di luar pekerjaan serta faktor dominan didalamnya, yang paling dominan adalah ciri-ciri individu yang berkaitan dengan selalu tidak puas dengan prestasi yang sudah di raih dan tidak memiliki ambisi tinggi dalam mencapai sesuatu di kehidupan dan pekerjaan. Sumber stres yang paling banyak dirasakan pegawai PNS dibandingkan dengan pegawai honorer adalah dari pengembangan karir yaitu promosi/mutasi jabatan di tempat bekerja tidak sesuai dengan kemampuan pegawainya. Sumber stres dari luar pekerjaan yang paling banyak dirasakan pegawai PNS dibandingkan dengan pegawai honorer adalah dari ciri-ciri Individu yaitu selalu tidak puas dengan prestasi yang sudah di raih. Sumber stres yang paling banyak dirasakan pegawai honorer dibandingkan dengan pegawai PNS adalah dari intrinsik pekerjaan yaitu kebisingan di sekitar kantor tempat bekerja mengganggu bekerja, pekerjaan mempunyai resiko besar terjadinya kecelakaan kerja dan tidak memiliki jadwal kerja yang terencana, serta dari hubungan dalam pekerjaan adalah atasan dan rekan kerja tidak saling akrab, kurangnya perhatian manajemen kantor terhadap pegawai dan komunikasi interpersonal di tempat kerja kurang terjalin nyaman, serta dari struktur dan iklim organisasi yaitu tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam Pembuatan keputusan. Sumber stres yang paling banyak dirasakan pegawai honorer dibandingkan dengan pegawai PNS adalah dari tuntutan dari luar organisasi/pekerjaan yaitu tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki dua pekerjaan serta sedang menghadapi masalah kesulitan keuanga. Dari gejala stres serta faktor dominan didalamnya, yang paling dominan yaitu gejala prilaku yang muncul sering tidak masuk kantor. Gejala stres yang paling banyak muncul pada pegawai PNS dibandingkan dengan pegawai honorer adalah dari gejala prilaku yang muncul perilaku sering tidak masuk kantor. Dari gejala stres yang banyak muncul pada pegawai honorer dibandingkan dengan pegawai PNS adalah dari Gejala fisik yang muncul fisik terasa lelah saat bekerja. Sedangkan gejala prilaku yang tampak kebiasaan merokok atau meminum alkohol meningkat.
- No. Panggil 150 ARU g
- Edisi
- Pengarang Dyah Arum Dwijayanti
- Penerbit JAKARTA 2009