Gambaran perilaku agresif pada suporter persija Jakarta.
Emanuel Alfred Tinambunan
ABSTRAK EMANUEL ALFRED TINAMBUNAN. 2009. Gambaran Perilaku Agresif Pada Suporter Persija Jakarta. (Dibimbing oleh Dra. Sulis Mariyanti, Psi dan Dra. Safitri M.Si). Suporter sepakbola adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu pertandingan sepakbola. Bagi pemain sepakbola, suporter adalah pemberi semangat dan saksi hidup atas pencapaian mereka di lapangan. Dukungan yang diberikan oleh suporter, dapat berdampak pada meningkatnya motivasi para pemain dalam bertanding agar dapat meraih hasil yang maksimal. Namun, kehadiran suporter di dalam setiap pertandingan sepakbola, tidak selalu membawa keuntungan baik bagi tim yang didukung maupun bagi pihak manajemen klub. Hal tersebut terlihat dari aksi perkelahian antar suporter yang masih sering terjadi pada dunia olahraga sepakbola di negara kita khususnya yang terjadi pada suporter Persija Jakarta. Persija Jakarta memiliki kelompok suporter yang masih sering terlibat dalam aksi perkelahian antar suporter. Untuk mengatasi masalah perkelahian yang merupakan salah satu bentuk perilaku agresif dibutuhkan informasi atau data mengenai faktor-faktor penyebab munculnya perilaku agresif pada suporter tersebut. Suporter yang mampu mengelola emosinya dengan baik cenderung mengendalikan perilaku agresif dalam setiap menyaksikan pertandingan sepakbola. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku agresif pada suporter Persija Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik perhitungan statistik deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku agresif pada suporter Persija Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah suporter Persija Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang disusun berdasarkan teori Buss & Perry (1992) untuk skala perilaku agresif. Pada uji validitas, untuk skala perilaku agresif diperoleh 28 butir gugur dari 48 butir. Pada uji reliabilitas diperoleh hasil dengan nilai koefisisen 0,700. Diantara 250 responden penelitian, terdapat 143 responden yang memiliki perilaku agresif kategori tinggi dan 107 responden yang memiliki perilaku agresif kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku agresif dengan kategori tinggi. Perilaku agresif responden yang berada di Korwil Jakarta Selatan memiliki perilaku agresif kategori tinggi paling
- No. Panggil 150.3 ALF g
- Edisi
- Pengarang Emanuel Alfred Tinambunan
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2009