Hubungan Konsumsi Kalsium dengan Keluhan Mentruasi pada Putri di SMA negeri 6 Tangerang
Dyah Oktabriawatie Waluyani
ABSTRAK UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI SKRIPSI, SEPTEMBER 2009 DYAH OKTABRIAWATIE WALUYANI HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DENGAN KELUHAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 6 TANGERANG xv, VI BAB, 86 halaman, 11 tabel, 6 gambar, dan 6 lampiran Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh, yaitu 1,5�2 % dari berat badan orang dewasa atau ± sebanyak 1 kg. Kebutuhan kalsium remaja putri adalah 1000 mg. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari hubungan konsumsi kalsium, umur, status gizi remaja putri usia 16-18 tahun. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7-9 Mei 2009. Cara pengambilan sample dilakukan secara acak sederhana, berdasarkan rumus estimasi diketahui total subjek adalah 81 orang. Data yang dikumpulkan meliputi: 1) Karakteristik sample : TB, BB, umur, status gizi; 2) Konsumsi kalsium diambil melalui food recall 3x24 jam disertai alat bantu visual; 3) Keluhan menstruasi, di ambil melalui kuesioner keluhan-keluhan menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi kalsium remaja putri 586,86 mg (±385,478); TB remaja putri 159,83 cm (± 5,305); BB remaja putri 48,85 kg (± 4,851); umur remaja putri 16,16 th (± 0,402); status gizi remaja putri 1,80 (± 0,401); keluhan menstruasi 80,2%. Ada hubungan yang signifikan antara keluhan menstruasi, dengan keluhan menstruasi pada remaja putri (p<0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan umur dengan keluhan menstruasi (p>0,05). Konsumsi kalsium remaja putri masih dibawah anjuran perlu didorong untuk mengurangi keluhan mentruasi. Daftar Bacaan: 40 (1971-2009) iii
- No. Panggil 610.2 OKT h
- Edisi
- Pengarang Dyah Oktabriawatie Waluyani
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2009