Siakap mahasiswa universitas indoensia esa unggul terhadap cibersex
Karina Aprilia
ABSTRAK KARINA APRILIA. 2010. Sikap Mahasiswa Universitas Indonusa Esa Unggul Terhadap Cybersex (Frieda Arruan Tonglo, S.Psi, M.Ed dan Ir. Azis Lutfhi, M). Internet adalah salah satu teknologi yang popular digunakan saat ini. Salah satu dampaknya terhadap budaya dapat dilihat pada perubahan perilaku mahasiswa, seperti fenomena cybersex. Bagi beberapa orang, cybersex merupakan perilaku yang wajar untuk dilakukan karena tidak adanya batasan jarak, waktu dan wilayah. Tidak adanya batasan jarak, waktu dan wilayah akan mempengaruhi mahasiswa dalam bersikap. Sikap adalah kecenderungan untuk berespon positif (favorabel) atau negatif (unfavorabel) kepada seseorang, sesuatu, tempat, ide, ataupun situasi yg biasanya disebut sebagai obyek sikap. Penelitian ini ingin melihat sikap mahasiswa terhadap cybersex. Dengan beberapa tujuan yaitu, untuk mengetahui gambaran sikap terhadap cybersex secara umum, mengetahui gambaran sikap terhadap cybersex yang terkait dengan data penunjang, mengetahui dimensi yang lebih dominan sikap mahasiswa terhadap cybersex. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan bantuan kuesioner sebagai alat ukurnya. Dengan menggunakan teknik sampel Accidental sampling, sampel yang dipakai sebanyak 98 subyek. Uji validitas yang dipakai adalah Pearson Product Moment, dengan jumlah item valid 56. Sedangkan uji realibilitas menggunakan Alpha Cronbach, dengan perolehan koefisien sebesar 0,944. Langkah awal dalam analisa, data dikategorikan kedalam 2 kategori yaitu positif dan negatif berdasarkan perolehan nilai mean sebesar 150, standar deviasi 43, nilai minimum 63, dan maksimum 245. Perhitungan deskriptif menggunakan perhitungan persentase. Langkah selanjutnya adalah menentukan dimensi dominan dari sikap dengan menggunakan rumus Z-score, dimana didapat konasi sebagai dimensi dominan dari sikap. Berdasarkan analisis terhadap subyek, pada mahasiswa yang melakukan cybersex umumnya mereka lebih banyak yang memiliki sikap positif. Mahasiswa laki-laki yang melakukan cybersex ternyata lebih banyak yang memiliki sikap positif dibandingkan sikap mahasiswi perempuan. Namun hasil analisis berdasarkan usia, ternyata menunjukan mahasiswa dan mahasiswi usia 20 tahun memiliki sikap yang lebih positif terhadap cybersex. Mahasiswa yang melakukan cybersex dan kuliah di Fakultas Hukum ternyata memiliki sikap yang lebih positif terhadap cybersex.
- No. Panggil 370 APR s
- Edisi
- Pengarang Karina Aprilia
- Penerbit jakarta 2010