Konformitas dengan perilaku membolos sekolah pada siswa kelas XI SMA �X� Di Tangerang
ROCHMA SEPTIA ARIEF
ABSTRAK ROCHMA SEPTIA ARIEF, 2004-71-136. �Konformitas Dengan Perilaku Membolos Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA �X� Di Tangerang� (Dibimbing oleh Dra. Winanti Siwi Respati, Psi., dan Dra. Safitri M, M. Si). Membolos sekolah telah menjadi fenomena yang memang sering dilakukan oleh para pelajar pada saat tak ada pelajaran atau sengaja meninggalkan pelajaran di sekolah. Perilaku membolos juga dapat terjadi ketika pihak sekolah kurang ketat menerapkan disiplin pada siswanya dan proses belajar-mengajar di kelas yang menjenuhkan. Siswa SMA yang umumnya berusia remaja dan memiliki ciri berorientasi pada kelompok teman sebaya, akan mudah terpengaruh untuk membolos atau tidak, tergantung hal mana yang disepakati bersama kelompok. Mereka bahkan bersedia mengubah tingkah lakunya agar sesuai dengan harapan kelompok. Upaya mereka mengubah perilaku sehingga memunculkan kekompakan, kesepakatan dan ketaatan terhadap kelompok disebut konformitas. Siswa yang menunjukkan tingkat konformitas tinggi terhadap kelompok akan berusaha sedapat mungkin menunjukkan perilaku sesuai harapan kelompok. Apabila kelompok mengharapkannya membolos, maka kemungkinan besar mereka akan memenuhinya. Sedangkan siswa yang memiliki tingkat konformitas rendah kemungkinan tidak akan mudah terpengaruh oleh kelompok. Oleh karenanya, meskipun temannya banyak yang membolos, mereka tidak akan terpengaruh untuk ikut membolos. Penelitian ini bertujuan mengujii hubungan konformitas dengan perilaku membolos sekolah pada populasi siswa kelas XI di SMA �X� Tangerang. Jenis penelitiannya adalah kuantitatif korelasional. Pemilihan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling, dan diperoleh sampel sebanyak 153 orang. Untuk mengukur tingkat konformitas digunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasar konstruk variabel konformitas. Kuesioner diuji validitasnya dengan rumus Pearson Product Moment, dan diperoleh 39 item valid dari 72 item dengan nilai validitas diatas 0,3 dan diuji reliabilitasnya menggunakan Cronbach-Alpha, dengan perolehan koefisien sebesar 0,706. Sedangkan perilaku membolos diukur dengan jumlah absensi siswa yang memiliki tanda alpa selama 4 bulan terakhir di awal tahun 2009 dengan kategori tinggi dan rendah yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Untuk mengetahui hubungan konformitas dengan perilaku membolos sekolah pada siswa kelas XI di SMA �X� Tangerang digunakan korelasi Spearman. Dari pengolahan data diperoleh hasil korelasi sebesar 0,221 dan Signifikansi (p) = 0,001. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang rendah dan signifikan antara konformitas dengan perilaku membolos sekolah pada siswa kelas XI di SMA �X� Tangerang. Hal itu berarti konformitas bukan penyebab utama faktor siswa untuk membolos sekolah. Tingkat konformitas yang rendah, lebih banyak dilakukan siswa laki-laki dan berada di jurusan IPS dengan pekerjaan ayah sebagai karyawan dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Mereka menunjukkan perilaku membolos yang rendah. Sedangkan tingkat konformitas tinggi ada pada siswa yang ada di jurusan IPS dengan mereka menunjukkan perilaku membolos yang tinggi, yang lebih banyak dilakukan siswa laki-laki dan berada di jurusan IPS dengan pekerjaan ayah sebagai karyawan dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
- No. Panggil 150.4 SEP k
- Edisi
- Pengarang ROCHMA SEPTIA ARIEF
- Penerbit Jakarta Universitas Esa Unggul 2010