Gambaran Self Efficacy pada Mahasiswa S1 Reguler Universitas Esa Unggul Angkatan 2009�
Esty Lengmas Hukubun
ABSTRAK ESTY LENGMAS HUKUBUN. 2010. Gambaran Self Efficacy pada Mahasiswa S1 Reguler Universitas Esa Unggul Angkatan 2009. (Dibimbing oleh Winanti Siwi Respati, Dra. M.Si. Psi. dan Sri Handayani, SE. MM.). Perubahan dari lingkungan SMA ke lingkungan kampus akan selalu dialami mahasiswa baru. Salah satunya adalah mahasiswa angkatan 2009 Universitas Esa Unggul yang merupakan mahasiswa baru. Perubahan-perubahan itu bila tidak dapat diatasi dengan baik akan menimbulkan ketakutan dalam diri mahasiswa. Ketakutan ini dapat menjadi masalah bila mahasiswa tersebut tidak dapat mengatasinya dengan baik, yang juga akan berpengaruh juga pada prestasi akademiknya. Mahasiswa dapat mengatasi semua perubahan yang terjadi bila ia memiliki keyakinan bahwa ia mampu melakukannya (self efficacy). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran self efficacy mahasiswa S1 reguler Universitas Esa Unggul angkatan 2009. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah mahasiswa aktif S1 reguler angkatan 2009 Universitas Esa Unggul pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010, yang berjumlah 299 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian kuesioner yang disusun berdasarkan pada teori self efficacy dari Bandura. Untuk mengetahui validitas alat ukur menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, yang pelaksanaannya menggunakan program SPSS 15.0. diperoleh item valid sebanyak 19 item. Uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach-Alpha diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,796. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2009 yang memiliki self efficacy rendah sebesar 24,1% dan yang memiliki self efficacy tinggi sebesar 31,4%. Artinya mahasiswa Universitas Esa Unggul cenderung memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil analisa data penunjang diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang cenderung memiliki self efficacy tinggi adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia 12-40 tahun, berasal dari suku batak, jawa, dan sunda, memiliki IPK lebih dari 2,50, berasal dari fakultas teknik, ilmu-ilmu kesehatan, hukum, ilmu komunikasi dan psikologi, memiliki dan tidak prestasi di bidang seni, memiliki prestasi di bidang olahraga dan bidang lainnya, selalu naik dan pernah tidak naik kelas, memiliki hobi, mengikuti dan tidak mengikuti organisasi di dalam dan luar kampus, memiliki idola, memiliki pacar, memiliki teman akrab, tidak memiliki penyakit tertentu. Sedangkan mahasiswa yang cenderung memiliki self efficacy rendah adalah berasal dari suku bangka, betawi, chinese, dan padang, memiliki IPK dibawah 2,50, berasal dari fakultas ekonomi, fisioterapi, dan ilmu komputer, tidak memiliki prestasi di bidang lainnya, tidak memiliki idola, tidak memiliki pacar, tidak memiliki teman akrab, dan memiliki penyakit tertentu. Dimensi dominan adalah strength, yang artinya keyakinan mahasiswa dalam menggunakan kemampuan yang dimilikinya.
- No. Panggil 150.1 LEN g
- Edisi
- Pengarang Esty Lengmas Hukubun
- Penerbit Univ Esa unggul 2010