Gambaran Kecerdasan Emosional Wanita Yang Bercerai Di Jakarta Selatan.
SHELLY PRISCILIA _##_
ABSTRAK SHELLY PRISCILIA, 2010. Gambaran Kecerdasan Emosional Wanita Yang Bercerai Di Jakarta Selatan. (Dibimbing oleh Dra.Sulis Mariyanti, Psi dan Sri Handayani, SE.MM). Kecerdasan emosional menggambarkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan, menggunakan, atau mengekspresikan emosi dengan cara tersendiri yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang dianggap positif (Salovey & Mayer dikutip Davis, 2006). Wanita yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi kemungkinan besar dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan lebih matang dan mampu menghadapi permasalahan dengan sikap yang merujuk kepada kemampuan untuk merasakan, menilai dan mengekspresikan emosi secara akurat dan adaptif, kemampuan untuk mengenal dan memahami emosi, kemampuan untuk mengakses emosi ketika melakukan aktifitas kognitif dan adaptasi, serta kemampuan untuk mengatur emosi diri sendiri dan orang lain. (Salovey, Mayer, & Caruso 2000) sehingga wanita tersebut diharapkan mampu menciptakan kondisi untuk dapat bertahan dan menata kembali kehidupannya setelah perceraian terjadi. Namun sebaliknya jika seorang wanita memiliki kecerdasan emosional yang rendah, mereka akan mengalami kesulitan untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan rumah tangga yang mereka hadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan menganalisis gambaran wanita yang bercerai berdasarkan data penunjang yang didapat dari identitas diri subjek dan menganalisis dimensi yang dominan. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang sudah bercerai di Jakarta Selatan dengan jumlah populasi 2.421 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, berjumlah 96 orang. Kuesioner yang digunakan di desain berdasarkan skala model Likert instrumen tes dengan rumus Pearson product moment , alat uji realibilitas item dengan menggunakan metode Alpha cronbach. Pada uji validitas, dinyatakan gugur 9 item dari 68 item. Pada uji reliabilitas diperoleh hasil dengan nilai koefisien 0,957. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa wanita yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi adalah yang menikah pada usia 20-30tahun, tingkat pendidikan D3,S1,>S1, jumlah anak 1-2orang, usia pernikahan <1tahun, serta bekerja sebagai pegawai swasta. Dan yang memiliki kecerdasan emosional rendah adalah usia menikah >40tahun, pendidikan
- No. Panggil 150.4 PRI g
- Edisi
- Pengarang SHELLY PRISCILIA _##_
- Penerbit Jakarta Univ Esa Unggul 2010