Dinamika kepribadian remaja pecandu narkoba (Studi Kasus Berdasarkan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud)
Syarifah
ABSTRAKSI SHAFIYAH ACHMAD SURYAHAMINATA. 2010. Dinamika kepribadian remaja pecandu narkoba (studi kasus berdasarkan kajian psikoanalisa Sigmund Freud) (dibimbing oleh Dra. Winanti Siwi Respati. MSi. Psi) Peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan sebuah permasalahan kompleks yang dirasakan sangat sulit untuk ditanggulangi. Walaupun pemerintah telah melarang penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia, namun kasus narkoba masih marak terjadi. Berdasarkan data statistik yang ada, pecandu narkoba terbanyak berasal dari kalangan remaja. Ketika remaja memiliki masalah yang harus dihadapi dan tidak dapat menyelesaikannya, seringkali remaja mengatasi konflik yang diselesaikannya dengan menggunakan defense mechanism regresi, dimana orang bersangkutan kembali ke perilaku atau ke tahap perkembangan yang sebelumnya, perilaku yang dirasakan nyaman dan aman. Dalam hal ini narkoba dapat membuat remaja merasa nyaman. Hal tersebut brerdampak negatif bagi remaja, yaitu adanya ketergantungan terhadap narkoba. Remaja yang mengalami kecanduan terhadap narkoba pada penggolongannya masuk ke dalam DSM-IV-TR, orang-orang yang masuk dalam kategori tersebut adalah orang-orang yang mengalami gangguan perilaku. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data untuk mengetahui dinamika kepribadian remaja pecandu narkoba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe pendekatan studi kasus, tujuannya adalah menekankan pada pemahaman yang mendalam tentang dinamika kepribadian dengan menggunakan teori Psikoanalisa Sigmund Freud. Subjek penelitian ini adalah pecandu narkoba. Subjek dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi. Hasil wawancara diolah dalam bentuk verbatim, koding, kategori, dan interpretasi. Observasi dilakukan sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ketiga subjek, yaitu R, D dan A memiliki dorongan id yang kuat yang mengakibatkan adanya konflik intrapsikis dengan superego. Ketiga subjek memiliki dorongan yang kuat untuk menggunakan narkoba yang dipicu oleh stres. Pada R, stres dipicu karena kuliah. Pada D, stres dipicu karena pekerjaan. Pada A, stres dipicu karena tidak mendapatkan pekerjaan. Adanya konflik intrapsikis membuat ketiga subjek merasa cemas. Hal tersebut membuat ego berfungsi sebagai defense mechanism dalam rangka melindungi ego dari kecemasan. Pada R, defense mechanism yang digunakan yaitu sublimasi, fantasi dan proyeksi. Pada D, defense mechanism yang digunakan yaitu sublimasi, fantasi, proyeksi, represi dan rasionalisasi. Pada A, defense mechanism yang digunakan yaitu sublimasi, proyeksi, rasionalisasi dan displacement. Ketiga subjek memiliki karakter oral dependen, yaitu berupa ketergantungan yang merupakan fiksasi dari tahapan perkembangan psikoseksual yang tidak berjalan baik pada usia 0-1 tahun. Ketiga subjek mengalami ketergantungan narkoba yang merupakan psikopatologi yang muncul melalui gejala atau simptoma.
- No. Panggil 150.1 SYA d
- Edisi
- Pengarang Syarifah
- Penerbit Univ Esa unggul 2010