Gambaran Penerimaan Diri Pada Penderita Psoriasis (dibimbing oleh Olivia Tjandra Waluya,
Aida Izzati
ABSTRAKSI AIDA IZZATI, 2011. Gambaran Penerimaan Diri Pada Penderita Psoriasis (dibimbing oleh Olivia Tjandra Waluya, S.Psi M.Si dan Dra. Safitri, M.Si) Kulit merupakan bagian yang terluas dari tubuh. Kondisi kulit sangat mempengaruhi penilaian orang lain dan diri sendiri, sehingga bila terdapat penyakit pada bagian ini lebih cepat direspon oleh orang lain. Penyakit kulit yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah psoriasis. Psoriasis adalah penyakit kulit dimana penderita mengalami pergantian kulit terlalu cepat (2-4 hari), kemunculannya untuk jangka waktu lama, bersifat residif (hilang-timbul), dan terjadi perubahan pada penampilan kulitnya. Setiap individu akan berespon berbeda atas perubahan tersebut. Hal ini tergantung pada penerimaan dirinya. Dalam penelitian ini, penerimaan diri dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerimaan diri penderita psoriasis dan faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dari wawancara dan observasi. Hasil wawancara diolah dalam bentuk verbatim, koding, dan interpretasi. Observasi dilakukan sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa subjek I dan subjek P dapat menerima dirinya. Subjek P lebih dapat menerima kondisinya, hal ini dikarenakan tugas perkembangan subjek pada saat didiagnosa menderita psoriasis sudah terpenuhi. Sedangkan subjek I didiagnosa pada saat anak-anak. Selain itu subjek P memiliki tujuh faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya, yaitu pemahaman diri, harapan yang realistis, tidak adanya hambatan lingkungan, tingkah laku sosial yang sesuai, kenangan akan keberhasilan, perspektif diri, dan konsep diri yang stabil. Sedangkan subjek I hanya memiliki enam faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya, yaitu pemahaman diri, harapan yang realistis, kenangan akan keberhasilan, identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik, perspektif diri, dan pola asuh masa kecil yang baik. Subjek F merupakan subjek yang tidak dapat menerima dirinya. Hal ini dikarenakan, subjek didiagnosa psoriasis pada saat remaja, dimana pada saat itu adalah masa krisis atau masa pencarian jati diri. Selain itu subjek F hanya memiliki empat faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya, yaitu adanya harapan-harapan yang realistis, identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik, perspektif diri, dan pola asuh masa kecil yang baik. Ketiga subjek memiliki kesamaan pada faktor tidak adanya emosional stress yang berat, perspektif diri, dan harapan yang realistis.
- No. Panggil 150.2 IZZ g
- Edisi
- Pengarang Aida Izzati
- Penerbit Jakarta Universitas Esaunggul 2011