Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Terhadap Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Z-Score Model Altman Pada Perusahaan Textile Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 � 2009.�
Setya Ningsih
ABSTRAKSI SETYA NINGSIH. Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Terhadap LaporanKeuangan Dengan Menggunakan Z-Score Model Altman Pada Perusahaan Textile Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 � 2009. (dibimbing oleh Adrie Putra) Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan textiledan faktor mana yang paling berpengaruh terhadap tingkat kesehatan perusahaan textile. Analisis yang digunakan adalah analisis Z-Score model Altman yaitu dengan rumus Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5 yang berguna untuk memprediksi kinerja keuangan, apakah termasuk dalam kategori perusahaan bangkrut dengan nilai Z lebih kecil dari 1,81, grey areadengan nilai Z berada diantara 2,99 sampai dengan 1,81 atau tidak bangkrut (sehat) dengan nilai Z lebih besar dari 2,99. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah Z-Score dan variabel independen adalah rasio likuiditas yaitu X1, rasio profitabilitas yaitu X2 dan X3, rasio solvabilitas yaitu X4, dan rasio aktvitas yaitu X5. Perusahaan yang diambil yaitu 8 perusahaan yang dijadikan sampel sesuai dengan kriteria. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan textile ada yang termasuk dalam kotegori berpotensi bangkrut, grey area dan sehat, yang termasuk dalam kategori berpotensi bangrut diantaranya adalah PT Argo Pantes Tbk, PT Century Textile industry Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Ever Shine Textile Industry Tbk, PT Panasia Indosyntec Tbk, PT Panasia Filament Inti Tbk dan PT Sunson Textile Manufacture Tbkdari tahun 2005 � 2009 danPT Roda Vivatex Tbk pada tahun 2006 dan yang termasuk dalam kategori berpotensi grey area dan sehat adalah PT Roda Vivatex Tbk juga dimana pada tahun 2005 dan 2009 dalam kategori berpotensi sehat sedangkan pada tahun 2007 � 2008 dalam kategori berpotensi grey area. Dan dari hasil penelitian ini dapat diketahui faktor yang paling dominan adalah untuk kategori perusahaan bangkrut yaitu X1 (rasio likuiditas), X2 dan X3(rasio profitabilitas) dan untuk kategori perusahaan sehat yaitu X4 (rasio solvabilitas). Bila dilihat berdasarkan nilai trend maka dapat diketahui kecenderungan Z-Score selama 5, 7, dan 9 tahun yang akan datang adalah ada yang mengalami kenaikan dan penurunan, terutama untuk PT Panasia Indosyntec Tbk dan PT Sunson Textile Manufacture Tbk yang mengalami kenaikan dari kategori perusahaan berpotensi bangkrut menjadi perusaan berpotensi grey areameskipunPT Panasia Indosyntec Tbk masuk kategori berpotensi grey area pada tahun 2018.
- No. Panggil 657.4 NIN a
- Edisi
- Pengarang Setya Ningsih
- Penerbit