Hubungan antara Konsep Diri dan Frekuensi Membolos Sekolah pada Siswa SMK X Jakarta Barat.
IRENA
ABSTRAK IRENA, 2007-71-025. �Hubungan Antara Konsep Diri Dan Frekuensi Membolos Sekolah Pada Siswa SMK X Jakarta Barat�. (Dibimbing oleh Dra.Winanti Siwi Respati, Psi., M.Si dan Dra. Safitri, M. Si). Bagi siswa dunianya adalah sekolah, dan tugas-tugas yang utama adalah tugas sekolah. Tugas sekolah dalam proses belajar mengajar di kelas yang menjenuhkan dapat menyebabkan siswa membolos sekolah. Perilaku membolos sekolah dapat ditandai dengan frekuensi membolos sekolah. Perilaku membolos sekolah pada dasarnya merupakan hasil sikap dan pandangan siswa terhadap dirinya yang dapat mempengaruhi tingkah laku siswa. Salah satu sikap dan pandangan yang mempengaruhi siswa adalah konsep diri. Siswa yang menilai dirinya negatif akan meyakini atau memandang dirinya lemah dan tidak berkompeten sehingga siswa cenderung untuk membolos sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan frekuensi membolos sekolah pada siswa SMK X Jakarta Barat. Jenis penelitiannya adalah korelasional. Populasi dan sampel penelitian yaitu siswa SMK X Jakarta Barat yang berjumlah 116 orang. Analisis data untuk uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, dan uji reliabilitasnya menggunakan Cronbach-Alpha, dengan perolehan koefisien sebesar 0,941 pada konsep diri. Sedangkan frekuensi membolos sekolah diukur dengan jumlah absensi siswa yang memiliki tanda alpa selama 3 bulan terakhir di tahun 2010 yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki konsep diri yang negatif dan menunjukkan frekuensi membolos sekolah yang cenderung rendah. Konsep diri yang negatif terdapat pada siswa laki-laki kelas XI; pekerjaan ayah wiraswasta dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan siswa yang pekerjaan ayah PNS dan TNI AD, dan pekerjaan ibu wiraswasta cenderung memiliki konsep diri yang positif. Frekuensi membolos sekolah cenderung rendah terdapat pada siswa perempuan kelas XI. Sedangkan frekuensi membolos sekolah yang tinggi terdapat pada siswa laki-laki kelas X; alasan membolos sekolah karena tidak suka sama pelajarannya dan merasa cemas saat membolos sekolah. Hubungan antara konsep diri dan frekuensi membolos sekolah pada siswa SMK X Jakarta Barat digunakan korelasi Gamma. Diperoleh hasil korelasi sebesar -1.000 dan Sig(p) = 0,000 <0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tinggi dan signifikan antara konsep diri dan frekuensi membolos sekolah pada siswa SMK X Jakarta Barat.
- No. Panggil 150.1 IRE h
- Edisi
- Pengarang IRENA
- Penerbit Jakarta Univ Esa Unggul 2011