Hubungan antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya dan Perilaku Bullying pada Siswa SMK X Jakarta Barat.
FARADILA KARTIKA SARI
ABSTRAK FARADILA KARTIKA SARI, 2007-71-029. �Hubungan Antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya dan Perilaku Bullying Pada Siswa SMK X Jakarta Barat� (Dibimbing oleh Levianti, M.Si dan Drs. Iman Setyabudi, MM., MSi). Umumnya remaja banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman yang menimbulkan keakraban dan konformitas pada kelompok teman sebayanya. Siswa berusaha menyamakan perilaku dengan kelompok teman sebayanya agar diterima baik dalam kelompok. Namun tidak selamanya perilaku yang disamakan selalu positif, terkadang perilaku yang disamakan adalah perilaku yang negatif, salah satunya perilaku bullying. Perilaku bullying umumnya ditujukan pada siswa yang memiliki kelemahan untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu. Sehingga siswa tidak mempedulikan mana perilaku yang patut disamakan dan perilaku mana yang tidak seharusnya disamakan. Hal tersebut karena mereka khawatir jika ditolak oleh kelompok teman sebayanya. Ini yang menjadikan suatu anggota kelompok makin conform pada kelompok teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dan perilaku bullying pada siswa SMK X Jakarta Barat. Jenis penelitiannya adalah korelasional. Populasi dan sampel penelitian yaitu siswa SMK X Jakarta Barat yang berjumlah 116 orang. Analisis data untuk uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, dan uji reliabilitasnya menggunakan Cronbach-Alpha, dengan perolehan koefisien sebesar 0,891 pada konformitas kelompok teman sebaya. Sedangkan perolehan koefisien perilaku bullying sebesar 0,867. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki konformitas kelompok teman sebaya yang tinggi dan menunjukkan perilaku bullying yang cenderung tinggi. Kecenderungan konformitas yang tinggi yaitu terdapat pada siswa laki-laki jurusan AP; yang tidak mempunyai peer group; pekerjaan ayah sebagai TNI AD dan pekerjaan ibu sebagai karyawan. Sedangkan kecenderungan konformitas yang rendah terdapat pada siswa dengan pekerjaan ayah sebagai pengangguran. Sementara itu perilaku bullying cenderung sering pada siswa laki-laki jurusan AK; tidak mempunyai peer group; dengan pekerjaan ayah pengangguran dan TNI AD; serta pekerjaan ibu sebagai karyawan dan wiraswasta. Sedangkan siswa dengan perilaku bullying jarang terdapat pada jurusan AP yang ayahnya bekerja sebagai karyawan. Hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dan perilaku bullying pada siswa SMK X Jakarta Barat digunakan korelasi Gamma. Diperoleh hasil korelasi sebesar 0,724 dan Signifikansi (p) = 0,002<0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang cukup dan signifikan antara konformitas kelompok teman sebaya dan perilaku bullying pada siswa SMK X Jakarta Barat.
- No. Panggil 150.4 KAR h
- Edisi
- Pengarang FARADILA KARTIKA SARI
- Penerbit Jakarta Univ Esa unggul 2010