Hubungan lama mentruasi ,status gizi ,konsumsi bahan makanan peningkat penghamabat aborsi FE dan kadar hemoglobin pada karyawati PT.WEYETH Indonesia
Maya Fadlilah NIM : 2009-32-056
ABSTRAK UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI SKRIPSI, FEBRUARI 2011 MAYA FADLILAH 2009-32-056 HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI, STATUS GIZI, KONSUMSI BAHAN MAKANAN PENINGKAT - PENGHAMBAT ABSORPSI Fe DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA KARYAWATI PT. WYETH INDONESIA vi, 77 halaman, 27 Tabel, 18 Grafik, 4 Lampiran Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia umumnya belum memuaskan. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa 30-40 % pekerja kurang energi protein (KEP), 30 % menderita anemia gizi dan 35 % kekurangan zat besi tanpa anemia. Penyebab anemia terbesar di Indonesia adalah kurangnya asupan zat besi yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin dan rendahnya konsumsi zat gizi lainnya sebagai pedukung absorpsi zat besi seperti vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menstruasi, status gizi, konsumsi bahan makanan peningkat dan penghambat absorpsi Fe dan kadar hemoglobin pada karyawati PT. Wyeth Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 36 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji T test independent dan korelasi. Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa 63,9% responden mengalami lama menstruasi normal (3-7 hari). Status gizi responden 80,6 % berada dalam status gizi normal. Dari data asupan gizi yang diperoleh dengan cara recall 3 x 24 jam diketahui bahwa 80,6 % mengkonsumsi protein dengan kategori cukup (> 80 % AKG), 63,9 % mengkonsumsi vitamin C dengan kategori cukup (> 80 % AKG), dan hanya 8,3 % responden mengkonsumsi zat besi dengan kategori cukup (> 80 % AKG). Dari hasil pengukuran kadar hemoglobin dengan alat Neso Multicheck Nw-06 diketahui bahwa rata - rata kadar hemoglobin adalah 13,1708 gr/ dl. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara lama menstruasi, asupan protein, asupan zat besi, konsumsi bahan makanan peningkat absorpsi Fe (ayam, daging, ikan dan vitamin C), penghambat absorpsi Fe (teh dan kopi) dengan kadar hemoglobin (p > 0,05), serta tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kadar hemoglobin (p > 0,05). Sedangkan untuk asupan vitamin C dan kadar hemoglobin menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05).
- No. Panggil 610.2 FAD h
- Edisi
- Pengarang Maya Fadlilah NIM : 2009-32-056
- Penerbit Univ Esa Unggul 2011