Peran Hubungan Istimewa Dalam Pencapaian Penghasilan Kena Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia�.
VICTOR JAYA KUSUMA
ABSTRAK VICTOR JAYA KUSUMA, NIM : 2008-01-047. Peran Hubungan Istimewa Dalam Pencapaian Penghasilan Kena Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (dibimbing oleh Prof. Dr. Tumari Jatileksono, MSc, MA, PhD). Di Bursa Efek Indonesia terdaftar banyak perusahaan manufaktur yang harus membayar Pajak Penghasilan Badan. Dalam proses operasional terdapat istilah Hubungan istimewa yang berpengaruh terhadap perhitungan pembayaran pajak. Hubungan istimewa terjadi karena adanya hubungan kepemilikan antara pihak satu dengan pihak lainnya dengan modal penyertaan minimum 25% dan/atau terjadi akibat adanya hubungan keluarga. Dalam hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Peredaran Usaha, Penjualan ke Perusahaan Afiliasi, Pembelian ke Perusahaan Afiliasi, Hutang ke Perusahaan Afiliasi, dan Jenis Perusahaan berpengaruh terhadap Penghasilan Kena Pajak. Masalah ini adalah yang menjadi objek penelitian. Untuk meneliti masalah tersebut, maka dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan 254 sampel penelitian (yang terdiri dari 56 perusahaan) dengan data berupa laporan keuangan yang telah diaudit periode 2005 � 2009. Untuk menganalisis data tersebut digunakan software SPSS 16 dengan Penghasilan Kena Pajak sebagai variabel dependent, dan Peredaran Usaha, Penjualan ke Perusahaan Afiliasi, Pembelian ke Perusahaan Afiliasi, Hutang ke Perusahaan Afiliasi, dan Jenis Perusahaan sebagai variabel independent. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Peredaran Usaha berpengaruh positif terhadap Penghasilan Kena Pajak dan Penjualan ke Perusahaan Afiliasi berpengaruh negatif terhadap Penghasilan Kena Pajak. Kesimpulan ini sesuai dengan penelitian Miyamoto dan Suzuki yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara Peredaran Usaha dan Volume transaksi dengan perusahaan afiliasi yang sangat besar sehingga mempengaruhi Penghasilan Kena Pajak. Selain itu, Menurut Eitman salah satu tujuan hubungan istimewa adalah untuk memaksimalkan beban pajak dengan tarif yang lebih rendah. Dengan demikian ke dua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap PKP dikarenakan besarnya jumlah transaksi tetapi ketiga variabel tidak berpengaruh karena jumlah transaksi yang cenderung lebih kecil. Sejalan dengan kesimpulan tersebut maka disarankan Perusahaan meningkatkan jumlah Peredaran Usaha dalam hal ini adalah penjualan bersih. Jumlah volume transaksi penjualan antar afiliasi dapat mengurangi Jumlah Penghasilan Kena Pajak. Kata Kunci : Jumlah Penghasilan Kena Pajak, Peredaran Usaha, dan Transaksi Hubungan
- No. Panggil 658.4 JAY p
- Edisi
- Pengarang VICTOR JAYA KUSUMA
- Penerbit Univ Esa Unggul 2011