Gambaran Pola Kelekatan Pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai Di Kecamatan Tangerang.
Andria Terry Maulani
ABSTRAK ANDRIA TERRY MAULANI. 2011. Gambaran Pola Kelekatan Pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai Di Kecamatan Tangerang. (Dibimbing oleh Dra. Winanti Siwi Respati, Psi, M. Si dan Safitri M.Si) Remaja adalah masa dimana seorang anak berusaha untuk melepaskan ketergantungan mereka dari orang tua untuk mencapai otonomi pribadi. Harapan remaja terhadap orang tua mereka tidak pernah hilang, hal inilah yang membuktikan bahwa terdapat kelekatan yang terus menerus antara remaja dan orang tua mereka. Fenomena yang terjadi saat ini yaitu perceraian pasangan suami istri tidak bisa dilepaskan dari pengaruhnya terhadap anak. Perceraian orang tua menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pada remaja dari tiga pola kelekatan dengan orang tua. Teori pola kelekatan remaja yang digunakan adalah teori dari Bowlby & Ainsworth (dalam Maureen, 2011). Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah 39 remaja di Kecamatan Tangerang, teknik pengambilan sampelnya adalah sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui alat ukur yang berupa kuesioner. Instrument pola kelekatan pada remaja diperoleh sebanyak 18 item yang valid. Uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha di peroleh nilai koefisien 0,888. Hasil penelitian diketahui bahwa remaja dengan pola kelekatan avoidant yaitu berusia remaja akhir (17-18 tahun), urutan kelahiran anak tengah, usia remaja saat perceraian orang tua 2-12 tahun; status tempat tinggal dengan ayah kandung & ibu tiri dan ibu kandung. Pola kelekatan secure dominan pada remaja yang berusia remaja awal (13-16 tahun), jenis kelamin laki-laki; tingkat pendidikan SMP dan perguruan tinggi, urutan kelahiran anak pertama; usia remaja perceraian orang tua 17-18 tahun; status tempat tinggal dengan om & kakek, kakek & nenek, dan Kost. Sedangkan pola kelekatan ambivalent yaitu jenis kelamin remaja perempuan, tingkat pendidikan SMA, remaja dengan urutan kelahiran anak tunggal dan anak bungsu; usia remaja saat perceraian orang tua < 2 tahun dan 13-16 tahun; status tempat tinggal dengan ayah tiri & ibu kandung, ayah kandung & ibu tiri, dan ayah kandung.
- No. Panggil 150.2 TER g
- Edisi
- Pengarang Andria Terry Maulani
- Penerbit Univ Esa Unggul 2011