Hubungan Persepsi Pola Asuh Terhadap Pola Kelekatan Pada Siswa SMK Farmasi �X��
Maylawati Kusuma Andry
ABSTRAKSI MAYLAWATI KUSUMA ANDRY. 2011. Hubungan Persepsi Pola Asuh Dengan Pola Kelekatan Pada Siswa Smk Farmasi �X� Jakarta Barat. (Dibimbing oleh Dra. Winanti Siwi Respati, Psi. Msi. Dan Sri Handayani, SE. M. M). Mudahnya para remaja untuk bergaul dengan orang yang tidak dikenalnya merupakan hal yang umum terjadi, tetapi ketika dari hal ini para remaja menghadapi tindak kriminalitas baik sebagai objek mau pun subjek maka akan menjadi permasalah bagi remaja. Kemudahan nya menjalin pertemanan jika dikaitkan dengan pola kelekatan maka akan memiliki hubungan yang erat. Perasaan aman dalam menjalin pertemanan dengan teman sebaya dikaitkan dengan aspek adanya secure base pada remaja. Dan proses dimana para remaja mudah untuk mengakses temantemannya menandakan adanya aspek accesible dalam dirinya. Dan kepercayaan penuh pada teman-temanya sehingga dapat saling mengandalkan terkait dengan aspek depandable. Pola asuh yang diterapkan orang tua juga turut akan mempengaruhi para remaja ini dalam memilih, mengakses, dan menghadapi lingkungannya tidak terlepas juga dari lingkungan pertemanannnya. Pola asuh menekankan pada aspek tanggung jawab dan kontrol orang tua terhadap remajanya, sehingga terbentuklah pola asuh autotitatif, autoritarian, permisif, dan uninvolved. Pola asuh autoritatif dikaitkan dengan pola kelekatan dalam aspek secure base, depandable, dan accesible yang positif. Sebaliknya pola asuh autoritarian, permisif, dan uninvolved berhubungan paralel dengan aspek pola kelekatan secure base, depandable, dan accesible yang negatif. Tujuan penelitian ini adalah ingin untuk melihat gambaran jenis pola asuh dan pola kelekatan baik secara umum maupun dikaitkan dari data penunjang dan melihat hubungan antara persepsi pola asuh dan pola kelekatan. Populasi penelitian merupakan remaja yang bersekolah di SMK Farmasi �X� Jakarta Barat. Keseluruhan populasi akan dipakai sebagai sampel penelitian, sehingga proses pengambilan datanya disebut sebagai sampling jenuh. Instrumen data berupa kuesioner yang dibagi kedalam 2 bagian, yaitu kuesioner pola asuh berdasarkan teori Baumrind dan teori pola kelekatan berdasarkan teori Bowlby. Setelah melewati uji validitas dari 80 item pola asuh dikurangi menjadi 51 item sehingga relibilitasnya menjadi 0.98. Dan pada kuesioner pada pola kelekatan setelah melewati tes validitas dari 36 item dikurangi menjadi 20 item dengan hasil reliabilitas sebesar 0,95. Dari hasil penelitian didapat banyak jumlah subjek yang memiliki pola asuh autoritatif dan pola kelekatan aman. Pada pengujian hubungan antar persepsi pola asuh dan pola kelekatan digunakan rumus Kontigensi dikarenakan data yang didapatkan adalah data nominal dan didapatkan hasil X2= 0,901 yang berarti bahwa hubungan dimana yang dapat diartikan dengan sangat tingginya korelasi atau hubungan antara pola asuh dan pola kelekatan. Kata kunci : Remaja, pola asuh, dan pola kelekatan.
- No. Panggil 150.1 KUS h
- Edisi
- Pengarang Maylawati Kusuma Andry
- Penerbit Univ ESa Unggul 2011