Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak laki-laki dan perempuan usia 0-59 bulan Di Indonesia berdasarkan RISKESDAS 2007.
Atin Nurafiatin
Atin Nurafiatin 2005- 32-005 Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak laki-laki dan perempuan usia 0-59 bulan Di Indonesia berdasarkan RISKESDAS 2007. VI BAB, 107 halaman, 32 tabel, 8 gambar, dan lampiran ABSTRAK Riskesdas 2007 menyatakan bahwa sebanyak 17 provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi Balita Pendek dan Balita Sangat Pendek (Stunting) di atas prevalensi nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan status wilayah, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan kepala keluarga, dan pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan pada anak laki-laki dan perempuan usia 0-59 bulan di Indonesia dengan kejadian stunting. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari data Riskesdas 2007. Data yang digunakan meliputi: 1) Variabel Independen, yaitu wilayah, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, pendidikan kepala keluarga, dan pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan, dan 2) Variabel Dependen, yaitu status gizi TB/U. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel laki-laki 51,3% dan perempuan 48,7%, wilayah Sumatera dan Indonesia timur lebih beresiko untuk menjadi stunting dibandingkan dengan wilayah Jawa-Bali (p<0,05), laki-laki lebih beresiko untuk menjadi stunting dibandingkan dengan perempuan (p<0,05), kelompok umur >5 bulan lebih beresiko untuk menjadi stunting dibandingkan kelompok umur ≤5 bulan (p<0.05), perdesaan lebih beresiko untuk menjadi stunting dibandingkan dengan perkotaan (p<0,05), pendidikan kepala keluarga ≤tamat SLTP lebih beresiko untuk menjadi stunting dibandingkan dengan ≥tamat SLTA (p<0,05), dan pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan yang
- No. Panggil 610.2 NUR a
- Edisi
- Pengarang Atin Nurafiatin
- Penerbit