Hubungan Stres Kerja dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang,
Angelia Sabatini Sinukaban
ABSTRAK Lamanya waktu bekerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja dan selebihnya adalah istirahat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu hanya akan menurunkan efektifitas kerja, meningkatkan kelelahan dan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja sumber daya air dinas pekerjaan umum kota Tangerang. Metode penelitian adalah cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 35 orang secara sempel jenuh. Dimensi kelelahan kerja yaitu masa kerja, usia pekerja dan status perkawinan. Dimensi stres kerja digambarkan dalam bentuk psikologis, fisiologis, perilaku dan psikososial. Stres kerja diukur dengan menggunakan kuesioner (angket) dan kelelahan kerja menggunakan alat ukur reaction timer dan dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, uji statistik dan hipotesis statistik. Sebagian besar pekerja berusia ≥35 tahun dengan lama bekerja ≥12 tahun dan sebagian besar pekerja telah menikah. Rata-rata skor stres kerja sebesar 56.94 (±3.811) dan rata-rata skor kelelahan kerja adalah sebesar 452.23 (±101.840). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan stres kerja dan kelelahan kerja (r=0.111 ; p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan stres kerja dan kelelahan kerja pada tenaga kerja sumber daya air Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang.
- No. Panggil 610.2 SAB h
- Edisi
- Pengarang Angelia Sabatini Sinukaban
- Penerbit Univ Esa Unggul 2011