Gambaran Komitmen Organisasi Anggota Polri dalam Pemberantasan Narkoba di Polres Metro Tangerang Kota.
ROVIKARNOV M. T.
ABSTRAK ROVIKARNOV M. T. 2011. Komitmen Organisasi Anggota Polri dalam Pemberantasan Narkoba pada Polres Metro Tangerang Kota di Tangerang. (Dibimbing oleh Dra. Sulis Mariyanti, Psi, M.Si dan Dra. Safitri, M.Si). Peredaran narkoba menjadi perhatian penting bagi masyarakat Tangerang. Polres Metro Tangerang Kota sebagai salah satu pelaksana pokok pengemban fungsi pemberantasan narkoba diharapkan mampu menjunjung tinggi komitmen organisasi dalam hal pemberantasan narkoba. Organisasi yang beranggotakan individu berwenang terhadap pemberantasan narkoba, maka anggota polisi Polres Metro Tangerang harus mempunyai komitmen pemberantasan narkoba yang tinggi. Namun masih ada beberapa anggota polisi Polres Metro Tangerang Kota yang berkomitmen rendah, hal ini terlihat dengan adanya anggota polisi yang melakukan penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan narkoba dan ungkap kasus yang rendah. Sebagai tujuan utama penelitian ini yaitu mengetahui gambaran komitmen Pemberantasan narkoba anggota polisi Polres Metro Tangerang Kota. Disamping itu juga bermaksud melihat gambaran komitmen organisasi polisi per-dimensi yang paling dominan dan gambaran komitmen organisasi polisi berdasarkan kategori data penunjang. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan analisis deskriptif. Sampel penelitian yaitu 70 polisi Polres Metro Tangerang Kota yang diambil dengan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur kuesioner dengan skala Likert yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori komitmen organisasi dari Allen dan Meyer. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan SPSS Versi 15.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Polisi pada polres Metro Tangerang Kota memiliki komitmen organisasi yang tergolong tinggi, sehingga menunjukkan bahwa polisi memiliki rasa tanggung jawab dan loyalitas terhadap organisasinya. Dimensi komitmen organisasi yang dominan adalah komitmen normatif, diikuti dengan komitmen afektif dan kontinuasi. Gambaran komitmen organisasi responden berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin pria lebih tinggi komitmen organisasinya dibanding wanita. Semakin tinggi usia, komitmen organisasinya cenderung lebih tinggi. Responden yang berpendidikan S2 dan S1 cenderung lebih tinggi komitmen organisasi dibandingkan dengan yang berpendidikan SMA. Responden yang berstatus menikah lebih tinggi komitmen organisasinya dibandingkan dengan yang berstatus belum menikah. Dalam hal lama bekerja, responden yang baru memasuki masa kerja dan yang sudah lama masa kerjanya sama � sama cenderung tinggi komitmennya. Dari besaran gaji, semakin tinggi gaji yang diperoleh, komitmen organisasinya semakin tinggi. Responden Satuan Sabhara dan Satuan Reskrim cenderung lebih tinggi komitmen organisasinya dibandingkan dari responden Satuan Narkoba. Responden yang berpangkat Aipda dan ABKP cenderung lebih tinggi komitmennya dibandingkan dengan responden yang berpangkat AKP.
- No. Panggil 150.2 M. g
- Edisi
- Pengarang ROVIKARNOV M. T.
- Penerbit Univ esa unggul 2011