Hubungan Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi Siswa SMAN 1 Serang
Lina Nurlaila
ABSTRAK LINA NURLAILA 2011. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru Dengan Motivasi Berprestasi Siswa SMAN 1 Kota Serang (dibimbing oleh Levianti, M.Si., Psikolog dan Drs. Sugiyanto, MM). Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya. Guru yang mampu memahami keinginan siswa akan lebih mudah membangkitkan motivasi dalam diri siswanya. Jika tiap guru memiliki gaya pengajaran yang tepat bagi siswanya, maka akan lebih mudah membina hubungan baik dalam kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar akan terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Kemungkinan siswa akan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi jika guru dapat memberikan kontribusinya dengan baik dalam mendidik para siswanya. Pentingnya persepsi tentang gaya mengajar dalam dunia pendidikan, dimana persepsi tentang gaya mengajar dapat meningkatkan bahkan bisa jadi menurunkan motivasi berprestasi siswa. Setiap guru tentunya memiliki gaya mengajarnya masing-masing dan memiliki dampak yang berbeda pula terhadap motivasi berprestasi para siswanya. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah persepsi siswa tentang gaya mengajar guru berhubungan dengan motivasi berprestasi siswa SMAN 1 Serang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis data Pearson Correlation yaitu untuk mencari apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan motivasi berprestasinya. Sampel penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Serang dengan jumlah populasi 140 yang kemudian diambil menjadi 100 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang disusun berdasarkan teori Rohani untuk persepsi tentang gaya mengajar dan McClelland untuk skala motivasi berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mempersepsikan gurunya sebagai guru yang demokratis cenderung memiliki motivasi berprestasi tinggi. Sedangkan siswa yang mempersepsikan gurunya sebagai guru yang otoriter dan permisif cenderung memiliki motivasi rendah. Analisis statistik menggunakan Pearson Correlation, diperoleh nilai r=0,473 dan nilai p= 0,001 <0,01, dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar dengan motivasi berprestasi siswa SMAN 1 Serang. Semakin positif persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, maka semakin tinggi motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan data demografik subyek didapatkan bahwa siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah siswa yang berjenis kelamin perempuan, dengan status orang tua tunggal (status ayah meninggal, dan status ibu meninggal), yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dan wiraswasta, serta siswa yang orang tuanya dengan status pendidikan tinggi (D3 dan S2).
- No. Panggil 150.2 NUR h
- Edisi
- Pengarang Lina Nurlaila
- Penerbit 2012