Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat Dengan Perubahan Kadar Kreatinin Pada Pasien Ginjal Kronik Pre Dialisis Rawat Jalan Konsultasi Gizi Yang Mempunyai Asupan Energi Kurang di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara
Sasri Mulyani
ABSTRAK PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SKRIPSI, MARET 2012 SASRI MULYANI Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat Dengan Perubahan Kadar Kreatinin Pada Pasien Ginjal Kronik Pre Dialisis Rawat Jalan Konsultasi Gizi Yang Mempunyai Asupan Energi Kurang di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara xiv, VI bab, 105 halaman, 18 tabel, 13 gambar. Latar Belakang: Pada pasien PGK rentan terjadi kekurangan asupan energi yang dapat mengakibatkan katabolisme tubuh yang berlebihan yang akan mengakibatkan perubahan kadar kreatinin. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dengan perubahan kadar kreatinin pada pasien ginjal kronik pre dialisis yang memiliki asupan energi kurang. Metode Penelitian: Sampel dalam penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik yang melakukan minimal 2 kali konsultasi gizi. Total sampel adalah 30 pasien. Data asupan energi, zat gizi makro dan kadar kreatinin didapat dari catatan asuhan gizi dan rekam medis pasien. Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Hasil: Rata-rata asupan energi pasien 68,75%, protein 85,42%, lemak 56,03% dan karbohidrat 72,68%. Sedangkan rata-rata kadar kreatinin pre (2,75±1,45 mg/dl) dan rata-rata kadar kreatinin post (2,85±1,71 mg/dl). Tidak ada kemaknaan hubungan (p≥0,05) antara asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dengan perubahan kadar kreatinin. Namun berdasarkan analisa deskriptif sebanyak 75% pasien yang memiliki asupan energi kurang tingkat berat perubahan kreatinin meningkat. Hal ini mengindikasikan ada kecenderungan asupan energi kurang tingkat ringan mengalami perubahan kadar kreatinin yang relatif baik dibandingkan dengan energi kurang tingkat berat namun secara statistik tidak signifikan (p≥0,05). Kesimpulan: Para penderita penyakit ginjal kronik harus menjaga asupan energi dan zat gizi dalam jumlah yang cukup agar terhindar kenaikan kadar kreatinin yang akan menggangu kesehatan ginjal. Daftar Pustaka : 33 (1982-2012)
- No. Panggil 610.2 MUL h
- Edisi
- Pengarang Sasri Mulyani
- Penerbit 2012