Pelatihan, Kompetensi Kerja, Stress Kerja, Kinerja Dan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Perawatan Intensif Rumah sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta
Muara Uli Sianipar.
ABSTRAK Muara Uli Sianipar. NIM 2010-01-014. Pelatihan, Kompetensi Kerja, Stress Kerja, Kinerja Dan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Perawatan Intensif Rumah sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta ( dibimbing oleh Tumari Jatileksono). Rumah Sakit Indah Kapuk adalah Rumah Sakit swasta yang terletak di daerah Jakarta Utara, merupakan Rumah Sakit tipe B. Pelayanan yang diberikan terdiri dari pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan. Dalam pengelolaannya terlihat bahwa kinerja dan kepuasan kerja perawat khususnya di ruang perawatan intensif belum seperti diharapkan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh Pelatihan, Kompetensi dan Stress Kerja. Dan hal ini merupakan objek dalam penelitian ini. Pelatihan, Kompetensi Kerja dan Stress Kerja dianggap dapat mempengaruhi Kinerja dan Kepuasan Kerja Perawat. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini mempunyai permasalahan yaitu sebesar apakah pengaruh pelatihan, kompetensi kerja dan stress kerja terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode �Purposive sampling�atau �judgement sampling� dilakukan terhadap semua perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Perawatan Intensif/Intensive Care Unit yang berjumlah 30 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda untuk mengukur seberapa besar variabel independen (pelatihan, kompetensi kerja dan stress kerja) dapat mempengaruhi variabel dependen (kinerja dan kepuasan kerja). Untuk mengetahui pengaruh antar variabel digunakan uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa variabel pelatihan dan kompetensi kerja memiliki hubungan multikolinearitas yang serius yakni 0,907 > 0.8. Hal ini berarti bahwa setiap perawat yang memiliki pelatihan yang baik akan memiliki kompetensi kerja yang baik. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel pelatihan sebesar 7.502 berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja karena Sig sebesar 0,000 < 0,05. Kompetensi Kerja sebesar 0,891 dan berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja dimana Sig sebesar 0,000 < 0,05. Stress Kerja sebesar - 0.632, akan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja dimana Sig sebesar 0,606 > 0,05. Pelatihan sebesar - 0.301 berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja dimana Sig sebesar 0,037 < 0,05. Kompetensi Kerja - 0.044 berpengaruh negarif secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja dimana Sig sebesar 0,007 < 0,05. Stress Kerja sebesar 0.413 akan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja dimana Sig sebesar 0,081 > 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi nilai pelatihan dan kompetensi kerja akan meningkatkan Kinerja Perawat. Stress Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja perawat. Sebaliknya apabila pelatihan dan kompetensi kerja meningkat maka kepuasan perawat akan menurun. Hal tersebut disebabkan karena mereka merasa tidak dihargai sesuai dengan pelatihan dan kompetensi kerja yang mereka miliki. Stress kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. Kata kunci : Pelatihan, Kompetensi kerja, Stress Kerja, Kinerja dan Kepuasan Kerja.
- No. Panggil 658.4 ULI p
- Edisi
- Pengarang Muara Uli Sianipar.
- Penerbit 2012