Kepuasan Kerja Pada Guru Honorer SMA Muhammadiyah 3 Tangerang
Ratna Ufi Baayatu Aprina
ABSTRAKSI RATNA UFI BAAYATU APRINA 2011. Kepuasan Kerja Pada Guru Honorer SMA Muhammadiyah 3 Tangerang (Dra. Sulis Mariyanti M.Si.Psi dan Dra. Safitri, M.Si) Pendidikan adalah salah satu faktor terpenting bagi kemajuan suatu bangsa, yaitu untuk mencerdaskan generasi bangsa. Di Indonesia sendiri banyak terdapat sekolah yang bermutu, baik sekolah negeri ataupun sekolah swasta.Khususnya di kota Tangerang terdapat satu sekolah swasta yang benama SMA Muhammadiyah 3 Tangerang yang berdirinya relatif masih muda yakni 5 tahun. Semua guru yang ada di sekolah itu masih berstatus sebagai guru honorer. Guru honorer adalah guru yang bekerja apabila mereka ada jam pelajaran saja, dan apabila sudah tidak ada jadwal mengajar lagi mereka langsung pulang. Tanggung jawab utama seorang guru honorer di sekolah hanya mengajar. Keadaan itu dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Kepuasan kerja menurut Locke adalah tidak adanya pertentangan antara apa yang guru harapkan dengan kenyataan yang ada di sekolah tersebut. Penelitian ini ingin melihat gambaran kepuasan kerja pada guru honorer di SMA Muhammadiyah 3 Tangerang, yaitu mengenai gambaran umum kepuasan kerja pada guru honorer, gambaran kepuasan kerja pada guru honorer yang berkaitan dengan data penunjang, dan mengetahui dimensi dominan dari kepuasan kerja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan bantuan kuesioner sebagai alat ukurnya. Dengan menggunakan teknik sampel secara sampling jenuh, sampel yang dipakai sebanyak 40 subjek. Uji validitas yang dipakai adalah Pearson Product Moment, dengan jumlah item yang valid 54. sedangkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach-Alpha, dengan perolehan koefisien sebesar 0,948. Berdasarkan analisis data subjek diperoleh hasil bahwa yang mengalami kepuasan kerja tinggi dengan usia dewasa madya 40-60 tahun,berjenis kelamin laki-laki serta bersuku bangsa Jawa, Sunda, dan Minang cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Kemudian subyek dengan latar belakang pendidikan terakhir S2 serta subyek yang masih single cenderung mengalami kepuasan kerja tinggi di ikuti oleh subyek yang sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun serta subyek yang sudah mempunyai 2 orang anak dan yang berpenghasilan 1-2 juta/bulan. Sementara itu subyek dengan usia 18 -39 tahun, kemudian berjenis kelamin perempuan bersuku bangsa Bugis, berlatar pendidikan terakhir S1 serta subyek yang janda dan yang masih single yang sudah bekerja selama �1 tahun,≥1-5tahun serta subyek yang mempunyai 1 dan 3 anak dengan penghasilan �1juta/bulan mengalami kepuasan kerja rendah. Kemudian berdasarkan analisis data statistik diperoleh hasil bahwa dimensi dominan kepuasan kerja adalah gaji dan kondisi kerja yang menunjang.
- No. Panggil 150.1 UFI k
- Edisi
- Pengarang Ratna Ufi Baayatu Aprina
- Penerbit Univ Esa Unggul 2012