Ayahku pahlawanku
Laura Lazarus
aya tidak pernah cocok dengan Papa saya. Sangat mudah untuk berselisih paham dengannya. Papa selalu melihat hal-hal yang tidak baik dari saya. Dia menasehati dengan cara yang halus tapi tajam. Terakhir dia menyuruh untuk mengganti kaca mobil yang gelap karena pada malam hari tidak kelihatan dan itulah yang menyebabkan mobil yang saya setir menabrak motor dan ditabrak angkot. Padahal saya menabrak motor karena pengemudi motornya yang menerobos lampu merah, dan angkot menabrak saya dari belakang secara tiba-tiba saat saya sedang mengantri lampu merah. Terlebih lagi kedua kejadian itu terjadi saat hari masih masih terang. Papa juga bukan orang yang suka keluar rumah. Saya jauh bertolak belakang darinya. Saya sangat suka jalan-jalan dan pergi berkumpul bersama teman atau keluarga (seandainya saat itu Papa mau pergi keluar) untuk mencoba tempat makanan baru atau keluar dari kepenatan di ibukota. Sedangkan Papa, setiap kali diajak makan hanya mau makan di dekat rumah. Ia harus dipaksa keluar baru mau. Giliran kena macet di perjalanan, dia mulai mengoceh justru karena macet itulah maka dia malas pergi jauh-jauh. Papa hanya mau pergi keluar pada saat lebaran atau saat pergi ke Cina. Itu juga ia tidak pergi bersama keluarganya. Kadang saya merasa Papa tidak suka menikmati quality time bersama keluarga.
- No. Panggil 813 LAZ a
- Edisi
- Pengarang Laura Lazarus
- Penerbit Jakarta Growing 2017