Bunga pedang, embun hujan, Kanglam
Kiam Hoa Ie Lioe
Kanglam
...Dengan kepala tertunduk, pelan-pelan Jian-jian membuka pintu kmarnya. Dia memiliki sebuah ruangan yang kecil, sangat nyaman, sangat bersih. Di sinilah dunia bebas miliknya seorang. Hanya di sini, tak seorang pun pernah datang mengganggu atau mengusiknya. Ia mengunci pintu kamarnya, pelan-pelan memutar badan, bersandar di pintu dan memandang keluar jendela. Wajah cantiknya yang semula pucat, tiba-tiba bersemu merah. Hanya dalam sekejap, ia sama sekali telah berubah. Dengan cepat dia melepas jubah luarnya yang tebal, dibalik jubah yang tersisa hanya pakaian yang tipis lagi ketat. Tusuk konde emasnya dicabut lepas, rambutnya yang hitam memanjang dibiarkan terurai di atas bahu, dilirknya cermin di atas meja sekejap, lalu tangannya merogoh ke balik pakaina ketat, melepaskan seuntai sabuk panjang berwarna putih. Kemudian... Jian-jian seorang gadis cantik pelayan rumah-tangga keluarga Lui Siau Lui, tuan muda keluarga Lui yang tampan. Jin-bin Tho-hoa-hong, seorang gadis cantik dengn dendam membara pada keluarga Lui. Kisah mereka saling bertaut dalam cerita Kiam Hoa, Ie Lioe, Kanglam, sebuah saduran yang memulai kembalinya salah seorang penyadur cerita silat masa llu, Tjan Ing Djiu.
- No. Panggil 895.13 LIO b
- Edisi
-
Pengarang
Kiam Hoa Ie Lioe
Kanglam - Penerbit Jakarta Creativ Media 2005