Gambaran Kecerdasan Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi SMA di Jakarta
Ernawati
ABSTRAK ERNAWATI. 2007. Gambaran Kecerdasan Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi SMA di Jakarta. (Dibimbing oleh Winanti Siwi Respati, Dra.Psi dan Wildan Pramudya Arifin, S. Sos). Kecerdasan emosional dipandang perlu untuk semua orang, begitu juga untuk siswa berbakat yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi. Kecerdasan emosional sama pentingnya dengan IQ dalam menentukan keberhasilan masa depan seseorang. Idealnya siswa yang memiliki IQ/kecerdasan intelektual tinggi akan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi pula (Terman dalam Hawadi, 2004). Pemerintah memberikan fasilitas pendidikan khusus pada siswa berbakat tersebut agar menyelesaikan pendidikan lebih cepat dibandingkan siswa lain dalam program akselerasi. Dengan masa belajar yang dipercepat sehingga secara otomatis materi, jadwal, dan tugas sangat padat karena harus diselesaikan selama dua tahun (untuk SMA). Menurut para ahli, akselerasi memiliki pengaruh positif terhadap penyesuaian emosional siswa akselerasi (Clark, 1983). Namun ditemukan masalah yang terjadi pada anak berbakat di kelas akselerasi di salah satu sekolah yang dilaporkan oleh wakil kepala sekolah bahwa siswanya terlihat kurang komunikasi, kurang bergaul, siswa mengalami stres, tegang, dan tidak suka pelajaran olahraga (kontra terhadap pelaksanaan akselerasi). Adanya perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan program akselerasi terhadap kecerdasan emosional anak berbakat ini maka peneliti ingin mengetahui gambaran kecerdasan emosional siswa berbakat di kelas akselerasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah siswa berbakat yang mengikuti kelas akselerasi SMA di Jakarta. Cara pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui alat ukur berupa skala Likert yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Salovey & Mayer. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS versi 13.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional siswa akselerasi SMA di Jakarta berada pada kategori rendah sebesar 16%, artinya mereka biasanya cenderung kurang memiliki keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain. Pada kategori sedang sebesar 72.9%, dapat diartikan siswa mampu dan memiliki keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain. Pada kategori tinggi sebesar 11.1%, dapat diartikan mereka lebih baik dalam memiliki keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain, serta lebih baik dalam mengolah perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan kehidupan.
- No. Panggil 150 ERN g
- Edisi
- Pengarang Ernawati
- Penerbit Jakarta : INDONUSA Esa Unggul 2007