Hubungan kejadian penyakit diare terhadap status gizi balita di Puskesmas Karawaci Baru Tangerang
Stefani Indriyasti
ABSTRAK Menurut UNICEF (1995), yang dikutip oleh Harahap (2001), bahwa kekurangan gizi berhubungan lebih dari separuh kematian yang terjadi pada anak di negaranegara berkembang. Bayi dan anak balita dengan keadaan gizi yang kurang akan beresiko terserang penyakit infeksi, dibandingkan dengan anak yang memiliki gizi normal, karena adanya faktor daya tahan tubuh yang kurang. Untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit diare dengan status gizi pada anak balita dilakukan penelitian di Puskesmas Karawaci Baru.Berdasarkan sifat dasar penelitian, jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Penelitian deskriptif ini menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah balita-balita di Kecamatan Karawaci dan sample diambil sebanyak 40 balita yang cara pengambilan sampelnya adalah dengan cara purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut balita yang datang ke Puskesmas Karawaci Baru, sudah didiagnosa oleh dokter di Puskesmas (balita mengalami diare dalam waktu satu minggu terakhir, dan yang bersedia diwawancarai atau diteliti. Berdasarkan karakteristik balita (umur dan jenis kelamin) ternyata tidak ada hubungan yang bermakna atau signifikan satupun dengan status gizi (BB/U) pada balita. Berdasarkan asupan zat gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C) ternyata ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara asupan energi, protein, lemak, karbohidrat dan vitamin A dengan status gizi (BB/U).Tidak ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara asupan vitamin C dan vitamin B1 dengan status gizi (BB/U) pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara karakteristik orang tua yaitu pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi (BB/U) pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara karakteristik orang tua yaitu pendidikan dan pekerjaan ayah dengan status gizi (BB/U) pada balita. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak septiktank dengan kejadian penyakit Diare. Sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian penyakit Diare dengan status gizi BB/U. Untuk mencegah terjadinya penyakit Diare, yang mana keadaan tersebut dapat mempengaruhi status gizi anak maka orang tua baik ibu maupun ayah harus menjaga atau mengasuh anak dengan baik. Daftar bacaan: 34 (1986-2005)
- No. Panggil 613.2 IND h
- Edisi
- Pengarang Stefani Indriyasti
- Penerbit Jakarta : Universitas Esa Unggul 2007