Beda pengaruh Interfensi Willlam �s Flexion Exercise
Sugeng Prasetyo
ABSTRAK Fakultas Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul SUGENG PRASETIYO 2003 � 65 � 037 �BEDA PENGARUH INTERVENSI WILLIAM�S FLEXION EXCERCISE, DENGAN AUTO STRETCHING, PADA INTERVENSI MICROWAVE DIATHERMY DAN ULTRASOUND TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT SPONDILOARTROSIS LUMBAL�. (Terdiri dari 120 halaman, VI BAB, 14 Tabel, 3 Skema, 2 Grafik, 4 Diagram, 34 Gambar, 7 Lampiran) Penelitian ini bertujuan mengetahui beda pengaruh intervensi William�s flexion excercise, MWD dan US dengan auto stretching, MWD dan US terhadap pengurangan nyeri akibat spondiloartrosis lumbal. Penelitian dilaksanakan di unit Fisioterapi RSAL MINTOHARDJO Bendungan Hilir, Jakarta. Dimulai pada tanggal 18 Juli sampai 25 Agustus 2007. Metode penelitian bersifat Quasi eksperimental dan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel terdiri dari 16 orang yang dibagi kedalam dua kelompok, kelompok perlakuan I dengan menggunakan intervensi William�s flexion excercise, MWD dan US serta kelompok perlakuan II dengan intervensi auto stretching, MWD dan US. Spondyloarthrosis lumbal merupakan suatu kondisi dimana terjadi proses degeneratif pada sendi intervertebralis lumbosacral yang terjadi pada diskus intervertebralis, korpus intervertebralis dan jaringan lunak disekitarnya. Pemberian intervensi William�s flexion excercise, MWD dan US memberikan pengaruh yang bermakna pada penurunan nyeri pada kasus spondiloartrosis lumbal. Hal Ini disebabkan karena efek terapeutik dari latihan ini memberikan efek rileksasi pada jaringan otot yang spasme. sedangkan MWD dan US melalui level sensoris dan level spinal memberikan efek sedatif untuk mengurangi rasa nyeri. Hasil uji Mann-WhitneyU Test selisih nilai VAS akhir pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II menunjukan nilai P=0,019, hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan pada perlakuan I dan perlakuan II. Peneliti menyimpulkan bahwa perlakuan I (William�s flexion excercise, MWD dan US) memberikan pengaruh yang lebih bermakna terhadap penurunan nyeri akibat spondiloartrosis lumbal dibandingkan dengan perlakuan II (auto stretching, MWD dan US). Hal ini terjadi karena pada perlakuan I terdapat unsur peningkatan kekuatan otot, sehingga beban pada pinggang dapat dikurangi, disamping itu juga terjadi koreksi postur kearah fleksi sehingga iritasi pada radiks akan berkurang. Dengan demikian pemilihan metoda tersebut dapat memberikan hasil yang optimal terhadap pengurangan nyeri pada kondisi SAL.
- No. Panggil 614 PRA b
- Edisi
- Pengarang Sugeng Prasetyo
- Penerbit JAKARAT 2008