HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MENTAL DAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 12 SAMPAI 24 BULAN DI DAERAH ENDEMIS GAKI
SRI DESFITA
Masalah gizi kurang di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Prevalensi gizi kurang di Indonesia pada tahun 2005 adalah 23,8% dan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2002 sebesar 15%. Kabupaten Sleman memiliki prevalensi gizi kurang sebesar 11,39% dan Cangkringan sebagai salah satu kecamatan endemis berat Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di Kabupaten Sleman, memiliki prevalensi gizi kurang 12,53%. Anakanak di daerah endemis GAKI lebih berpotensi untuk mengalami hambatan perkembangan. Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan mental dan psikomotor anak usia 12 sampai 24 bulan di daerah endemis GAKI. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Subjek penelitian adalah anak usia 12 sampai 24 bulan sebanyak 75 subjek. Pemilihan subjek berdasarkan consecutive sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perkembangan mental dan psikomotor, variabel bebas adalah status gizi anak berdasarkan antropometri dengan indikator Panjang Badan menurut Umur (PB/U), variabel pengganggu adalah berat badan lahir anak, status iodium ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan ekonomi keluarga. Variabel bebas lain yang mempengaruhi status gizi anak adalah tinggi badan ibu. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square, Fisher exact test dan independent t- test. Hasil: Prevalensi status gizi pendek sebesar 13,33%. Anak dengan status gizi normal memiliki rata-rata skor MDI dan PDI berurutan 2,49 poin dan 5,37 lebih tinggi dibanding anak dengan status gizi pendek. Namun hubungan status gizi dengan perkembangan mental dan psikomotor tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Kesimpulan: Hubungan status gizi dengan perkembangan mental dan psikomotor pada anak usia 12 sampai 24 bulan di daerah endemis GAKI tidak bermakna secara statistik. Anak dengan status gizi normal cenderung untuk memiliki skor MDI dan PDI lebih tinggi dibanding anak status gizi pendek.
- No. Panggil
- Edisi
- Pengarang SRI DESFITA
- Penerbit